Tujuh Tradisi Soviet yang Masih Ada Hingga Saat Ini

Discover Russia
RUSSIA BEYOND
Masa kejayaan Uni Soviet melahirkan gaya hidup yang telah dipraktekkan oleh berbagai generasi sebelum era itu berakhir. Beberapa dari kebiasaan sehari-hari tersebut tentu sudah ditinggalkan. Namun, sebagian dari tradisi ini masih menjadi bagian dari kehidupan orang Rusia hingga sekarang.

1. Membersihkan karpet di salju

Orang Soviet sangat terobsesi dengan karpet — beberapa bahkan dijadikan sebagai hiasan dinding. Oleh karena itu, dibutuhkanlah perhatian khusus dalam merawat benda itu. Mengingat karpet merupakan “sarang debu”, sehingga untuk membersihkannya harus dipukul. Konstruksi khusus akan terlihat tidak terlalu jauh dari taman bermain anak-anak — semacam jemuran besi (banyak yang tersisa hingga hari ini). Musim dingin menjadi waktu yang tepat untuk membersihkan karpet, karena Anda bisa memanfaatkan salju untuk membersihkannya.

Bertahun-tahun kemudian, karpet yang sama masih digunakan di apartemen peninggalan Soviet, dan metode pembersihan karpet di musim dingin juga terus berlanjut.

2. Hanya mengecat separuh dinding — dan hanya dengan warna hijau atau biru

Tradisi aneh ini dilatarbelakangi oleh biaya. Cat hanya melapisi tembok hingga setinggi wajah orang dewasa, atau sedikit lebih rendah. Cukup untuk melindungi dinding dari kotoran dan tidak kotor dengan cat kapur dalam prosesnya.

Umumnya tradisi ini dipraktikan di ruang publik seperti, rumah sakit, pintu masuk, rumah budaya, restoran, kamar mandi, dan sebagainya. Hijau dan biru selalu menjadi warna pilihan — keduanya selalu dijual, karena pigmennya banyak diminati di bidang lain, seperti industri otomotif dan pertahanan. Selain itu, diyakini bahwa warna-warna ini adalah warna terbaik dalam menghilangkan vandalisme, kesalahan produksi, dan penyimpangan lainnya.

Untungnya, tidak ada batasan seperti itu saat ini. Namun terkadang, pintu masuk gedung dan tempat lain tetap melapisi temboknya dengan warna hijau. Sebenarnya para penyewa dapat meminta warna yang mereka inginkan kepada pemilik bangunan, tetapi dalam 90 persen kasus, kami melihat warna hijau — dan itu selalu setengah tembok. Hanya sedikit yang menggunakan hak tersebut, seperti sudah menjadi suatu tradisi.

3. Peralatan makan yang tidak disajikan

Piring kristal atau porselen yang tersimpan di lemari kaca, untuk dilihat semua orang hampir sepanjang tahun adalah cerita khas rumah tangga Soviet. Peralatan dapur mewah dulunya tidak mungkin didapat, jadi disimpan hanya untuk acara-acara khusus, biasanya saat tamu diundang. Seiring berjalannya waktu, para keluarga itu mulai menggunakan piring biasa — seolah tidak terpikirkan untuk makan dari “piring cantik”.

Hingga saat ini, kebiasaan itu masih dapat dijumpai, bahkan di masa tanpa adanya simbol status sosial yang berbeda. Peralatan makan ini disimpan selama bertahun-tahun bersama dengan kristal peninggalan nenek — menjadi benda terpisah yang bahkan tidak disentuh oleh banyak orang.

4. Seni petak bunga pasca-Soviet

"Rumah teladan yang patut dicontoh" adalah semacam kontes tak terucapkan untuk penduduk Soviet yang memiliki halaman paling rapi. Bangunan yang dinilai rapih akan dianugerahi spanduk ucapan selamat 'rumah yang patut dicontoh' — sebuah kehormatan yang diperebutkan dan tidak dapat dimenangkan dengan suap — hanya kerja keras dan kreativitas.

Para pemilik lahan akan mencoba menghiasi halaman mereka dengan cara mereka sendiri, agar tidak terlihat kosong.

Semuanya ada di dalam taman — mulai dari tabung, ban, hingga papan yang dibuat menjadi berbagai bentuk (bangau, angsa, buaya, dan lain-lain). Benda-benda itu terlihat sulit dibuat, dan juga sulit untuk diberantas. Bahkan denda untuk penggunaan ban mobil bekas untuk tujuan mempercantik halaman tidak menghalangi orang untuk mencobanya (ternyata, ini adalah bahaya kelas 4, apapun tujuannya).

5. Pintu masuk gedung yang dieksploitasi

Hal yang sama berlaku untuk pintu masuk gedung. Area itu biasanya diisi dengan berbagai benda; hiasan bunga, kursi, dan bahkan karpet.

Di bawah ini adalah beberapa pintu masuk bangunan modern di Republik Sakha. Seperti yang Anda lihat, tradisi menghiasi ruang kosong tren di sana.

6. Mengubah balkon menjadi gudang

Kehidupan khas Soviet tidak bisa disebut luas dengan cara apa pun, jadi pertarungan untuk setiap sentimeter selalu berlangsung. Sementara itu, orang masih harus menyimpan barang-barang musiman di suatu tempat, termasuk ski, ban musim dingin, dan barang non-pakai lainnya. Pada dasarnya balkon berubah menjadi ruang penyimpanan, yang diisi sepanjang tahun. Ucapan "simpan di balkon" adalah ungkapan yang umum digunakan, bahkan hingga hari ini.

7. Sabtu bakti sosial

'Subbotnik' — di mana semua warga melakukan sesuatu yang berguna bagi komunitas pada hari Sabtu — suatu tradisi sejak awal pemerintahan Soviet, sebagai salah satu aspek dari "negara yang benar-benar sosialis". 

Mengurus wilayah seseorang pada hari Sabtu merupakan tindakan yang terpuji secara sosial. Pada awalnya, tradisi itu berjalan atas semangat antusiasme sosial. Namun seiring berjalannya waktu, tradisi itu menjadi suatu kegiatan wajib.

Meskipun Uni Soviet telah runtuh, tetapi kebiasaan tersebut masih tetap berjalan. Ideologi suatu golongan tidak lagi menjadi faktor pemicu berjalannya tradisi itu. Kebanyakan orang justru mengharapkan pekerjaan ini dilakukan oleh layanan kota dan perusahaan.

Selanjutnya, kebiasaan orang Soviet ini justru patut diteladani demi menyelamatkan bumi. Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: