Mengapa Himne Ortodoks Rusia Dilantunkan Selama Pemakaman Ratu Elizabeth II?

Discover Russia
RUSSIA BEYOND
Kabarnya, ini adalah penghormatan terakhir sang istri kepada mendiang suaminya.

Mendengar lantunan doa Ortodoks Rusia di pemakaman Ratu Elizabeth II membingungkan banyak orang. Namun, sebetulnya, ini sama sekali tak mengejutkan. Kabarnya, itu merupakan wasiat sang ratu.

Kontakion Rusia untuk Melodi Kyiv

Selama pemakaman Ratu Elizabeth II, paduan suara menyanyikan sebuah himne yang dikenal sebagai “Kontakion Rusia untuk Melody Kyiv”. Doa kuno ini berakar pada liturgi Ortodoks Rusia.

Berikut lirik himne tersebut:

Berikan ketenangan, ya Kristus, kepada hamba-Mu dan orang-orang kudus-Mu:

ketika kesedihan dan rasa sakit tak ada lagi;

begitu juga rintahan, hanya hidup abadi.

Engkau abadi, pencipta manusia:

dan kami ini fana yang dibentuk dari tanah,

dan ke bumilah kami 'kan kembali:

karena begitulah Engkau menahbiskan,

ketika Engkau menciptakanku dan berkata:

Dari tanah engkau (berasal) dan menjadi tanahlah engkau 'kan kembali.

Kami semua menjadi tanah;

dan menangis di kuburan, kami membuat lagu:

Haleluya, haleluya, haleluya.

Di Gereja Ortodoks Rusia, himne tersebut biasa dinyanyikan selama kebaktian untuk mengenang mendiang, termasuk selama pemakaman dan upacara peringatan, serta kebaktian pada Sabat Orang Tua, hari peringatan khusus bagi pengikut Ortodoks yang telah meninggal.

Pada intinya, doa itu mengungkapkan kesedihan dan dukacita, sekaligus mengingatkan orang-orang tentang harapan orang Kristen akan kehidupan abadi. Dengan menyanyikan doa tersebut, orang-orang meminta Tuhan untuk menempatkan arwah yang baru saja meninggalkan tubuhnya supaya beristirahat di tempat yang sama dengan arwah orang-orang kudus berada.

Mengapa doa itu dilantunkan selama pemakaman Ratu Elizabeth II?

Tidak ada komentar resmi yang diberikan oleh Istana Buckingham tentang mengapa himne Ortodoks dimasukkan di antara doa-doa Anglikan lainnya. Namun, “Kontakion Rusia untuk Melody Kyiv” yang sama juga dinyanyikan pada upacara pemakaman suami Ratu, Pangeran Philip, pada 2021.

Menurut media massa, Elizabeth II ingin memasukkan doa Ortodoks dalam upacara pemakamannya sebagai penghormatan terakhir kepada mendiang suaminya dan akar Rusianya.

Ketaatan Pangeran Philip pada Ortodoks

Pangeran Philip memiliki akar Rusia. Leluhur pihak ayah dan ibu dari mendiang suami Ratu Elizabeth II masih berkaitan erat dengan keluarga Kekaisaran Rusia.

Tumbuh sebagai seorang penganut Ortodoks Yunani, Philip harus pindah agama ke Anglikan demi menikahi putri Inggris.

Sepanjang hidupnya, Pangeran Philip telah mempelajari akar dan silsilah keluarganya, bahkan mengunjungi Gunung Athos, pusat monastisisme Ortodoks Timur yang sangat penting. Para pengamat mencatat bahwa ketika membuat tanda salib, dia melakukannya dengan cara Ortodoks — dari kanan ke kiri.

Baik nenek moyang dari pihak ayah maupun pihak ibu Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, memiliki pertalian dengan keluarga Kekaisaran Rusia. Bacalah selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: