Gorbachev pernah mengenang bahwa “proses panjang untuk memikirkan kembali sejarah negara yang terbentang selama bertahun-tahun” dimulai ketika dia menjadi mahasiswa. Pengangkatan dirinya sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet pada 11 Maret 1985 sama sekali tidak mengejutkan bagi nomenklatura Soviet (sebuah kategori individu di Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur lain yang memegang berbagai jabatan pemerintahan penting dalam birokrasi). Mikhail Gorbachev berhubungan baik dengan Leonid Brezhnev, akrab dengan orang kedua dan ketiga di negara itu, dan berhasil menunjukkan prestasinya sebagai menteri pertanian Uni Soviet.
Banyak perubahan yang diharapkan dari seorang pemimpin ambisius yang bersimpati kepada Barat dan rakyat Soviet. “Dengan menyetujui mandat jabatan tertinggi negara sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet, saya mengerti bahwa saya tidak mungkin hidup seperti ini lagi dan saya tidak akan membiarkan diri ini mengemban jabatan ini jika tidak ada dukungan dalam mengimplementasikan perubahan mendasar,” kata Gorbachev pada tahun 1991, setahun setelah menerima Hadiah Nobel Perdamaian “sebagai pengakuan atas perannya dalam membuat perdamaian”.
Perubahan besar sontak terjadi, tetapi tidak semuanya diterima dan dipahami. Kampanye antialkohol, yang disebut “pertempuran demi ketenangan negara yang sekarat karena vodka”, adalah langkah menyakitkan pertama Gorbachev di jalan menuju perestroika. Gebrakan ini diikuti oleh pembersihan besar-besaran personel dan peremajaan partai yang berkuasa. Gorbachev pun segera mengakhiri sistem satu partai jangka panjang. Partai Komunis Uni Soviet kehilangan status konstitusionalnya sebagai satu-satunya kekuatan utama, pemilihan umum diadakan di negara itu, digelar menurut model demokrasi, dan perundungan atas perbedaan pendapat dihapuskan. Gorbachev membebaskan Akademisi Andrei Sakharov dari pengasingan dan melanjutkan rehabilitasi para korban penindasan era Stalinis yang tidak direhabilitasi di bawah kepemimpinan Nikita Khrushchev.
Bagaimanapun, warisan terbesarnya adalah izin penerbitan dan penghapusan sensor. Di bawah kepemimpinan Gorbachev, sirkulasi surat kabar melebihi jutaan dan, untuk kali pertama, publik dapat mengkritik Partai Komunis Uni Soviet dan penguasa. Glasnost dan demokratisasi belum menjadi kebebasan berbicara atau demokrasi seutuhnya, tetapi, tanpa reformasi Gorbachev, jalan menuju kebebasan mungkin cuma sekadar impian.
Meski begitu, Gorbachev disalahkan atas glasnost. Banyak orang menduga, glasnost-lah yang membangunkan gunung berapi kesadaran diri nasional dan mengakibatkan Uni Soviet runtuh. Tanpa publisitas, seluruh negeri dan dunia mungkin tidak akan mengetahui bencana nuklir Chernobyl begitu cepat — salah satu “cela” utama dalam biografi politik Gorbachev. Selain itu, Nagorno-Karabakh juga masuk dalam daftar “cacat” lainnya, yaitu ketika pasukan Soviet memasuki Azerbaijan dan bubarnya rapat umum di Alma-Ata.
Namun, dunia tentu mengingat Gorbachev sebagai sosok yang menghentikan perlombaan senjata dan yang mengubah Uni Soviet menjadi sekutu dalam mencegah bencana geopolitik dan lingkungan. Dialah yang memproklamasikan “pemikiran kebijakan luar negeri baru”, memulai proses reunifikasi Jerman, dan menarik pasukan Soviet dari Afganistan. Dialah yang mengungkapkan ide, yang terdengar seperti utopia, penghapusan senjata nuklir pada tahun 2000, menciptakan sistem keamanan internasional, dan kemudian menandatangani perjanjian START-1 dan Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah (INF) dengan Amerika Serikat. Lawan-lawan politiknya berkali-kali mengenang peran Gorbachev pada pertemuan di Malta, ketika Perang Dingin berakhir di tingkat diplomatik, dan menuduhnya membelok ke Barat. Gorbachev hanya berkata, “Kami ingin dimengerti .... Itu tidak berarti menjadi sama persis dengan yang lain. Artinya, menjadi dapat dimengerti oleh orang lain.”
Setelah pengunduran dirinya, ia terus memantau perkembangan negara, mendirikan Yayasan Gorbachev dan Palang Hijau Internasional, dan mencoba kembali ke politik besar. Namun, dalam pemilihan presiden, ia hanya memperoleh 0,51% dari total suara (orang-orang tidak pernah memaafkannya atas keruntuhan Uni Soviet). Akhirnya, Gorbachev menjadi oposisi presiden pertama Federasi Rusia, Boris Yeltsin, yang kemudian mendukung penggantinya, Vladimir Putin (walaupun tidak lama).
“Perestroika telah menang! Inilah yang hilang dari saya sebagai seorang politikus,” katanya pada tahun 2009. Meskipun, mungkin, dia merumuskan dan menyuarakan salah satu kesimpulan utama untuk dirinya sendiri pada tahun 1991: “Hidup jauh lebih kaya dan lebih rumit daripada rencana yang paling sempurna untuk memperbaiki keadaan. Pada akhirnya, perlu ada pembalasan atas upaya memaksakan skema abstrak, bahkan dengan niat terbaik sekali pun.”
Mengenang Mikhail Gorbachev
Sementara ribuan ungkapan belasungkawa terus mengalir, kami menyorot beberapa komentar dan tokoh-tokoh terkemuka yang mengenal atau terinspirasi oleh Mikhail Gorbachev.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam sebuah telegram kepada keluarga dan teman-teman Mikhail Gorbachev:
“Terimalah ungkapan belasungkawa kami yang terdalam atas kepergian Mikhail Gorbachev.
Mikhail Gorbachev adalah seorang politikus dan negarawan yang memiliki pengaruh besar dalam perjalanan sejarah dunia. Dia memimpin negara kita selama perubahan kebijakan luar negeri skala besar, ekonomi, dan tantangan sosial yang kompleks dan dramatis. Dia sangat memahami bahwa reformasi diperlukan dan dia mencoba menawarkan solusinya sendiri untuk mengatasi masalah yang mendesak.
Saya juga ingin secara khusus menyebutkan kegiatan kemanusiaan, amal, dan pendidikan yang dilakukan Mikhail Gorbachev dalam beberapa tahun terakhir.
Sekali lagi, terimalah ungkapan belasungkawa dan doa saya yang tulus atas kepergian mendiang.”
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin:
Mikhail Sergeyevich (Gorbachev) hadir pada awal masa-masa transformasi, menjadi perwujudan atas perubahan global yang terjadi di Rusia dan dunia. Dia selalu mempertahankan posisinya dan mendukung negaranya dengan sungguh-sungguh.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres:
Mikhail Gorbachev adalah seorang negarawan unik yang mengubah arah sejarah. Dunia telah kehilangan seorang pemimpin global, seorang multilateralis yang berkomitmen, dan pendukung perdamaian yang tak kenal lelah. Saya sangat berduka atas kepergiannya.
Presiden AS Joe Biden, pernyataan resmi:
Mikhail Gorbachev adalah seorang pria dengan visi yang luar biasa.
Ini sikap seorang pemimpin yang langka — seseorang dengan imajinasi untuk melihat bahwa masa depan yang berbeda mungkin terjadi dan keberanian untuk mempertaruhkan seluruh kariernya demi mewujudkannya. Hasilnya, dunia yang lebih aman dan kebebasan yang lebih besar bagi jutaan orang.
Bertahun-tahun setelah meninggalkan jabatannya, dia bahkan masih terlibat aktif. Ketika Gorbachev mengunjungi Gedung Putih pada 2009, dia dan saya berbicara lama sekali tentang upaya berkelanjutan antara kedua negara kita demi mengurangi cadangan nuklir AS dan Rusia. Tak heran mengapa begitu banyak orang di seluruh dunia kagum padanya.
Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya, dan kepada orang-orang di mana pun yang mendapat manfaat atas keyakinannya akan dunia yang lebih baik.
Mantan Menteri Luar Negeri AS James Baker III, yang bernegosiasi dengan Gorbachev pada tahun-tahun terakhir Perang Dingin:
“Sejarah akan mengingat Mikhail Gorbachev sebagai raksasa yang mengarahkan bangsanya yang besar menuju demokrasi. Dia memainkan peran penting dalam penyelesaian Perang Dingin secara damai dengan keputusannya untuk tidak menggunakan kekuatan demi menyatukan kekaisaran …. Dunia bebas sangat merindukannya.”
Yayasan Ronald Reagan, di Twitter:
“Yayasan dan Institut Reagan berduka atas kehilangan mantan Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev, seorang pria yang pernah menjadi musuh politik Ronald Reagan, tetapi akhirnya menjadi teman. Simpati dan doa kami untuk keluarga Gorbachev dan rakyat Rusia.”
Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger:
“Mikhail Gorbachev adalah orang hebat, tetapi tidak dapat mengimplementasikan seluruh visinya. Orang-orang Eropa Timur dan orang-orang Jerman, dan pada akhirnya orang-orang Rusia, berutang banyak terima kasih atas inspirasinya, atas keberaniannya mendorong ide-ide kebebasan ini. Dia akan tetap dikenang dalam sejarah sebagai orang yang memulai transformasi bersejarah yang bermanfaat bagi umat manusia dan rakyat Rusia.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Twitter, dalam bahasa Rusia dan Prancis:
“Saya berbelasungkawa atas kepergian Mikhail Gorbachev, seorang pria cinta damai yang keputusannya membuka jalan menuju kebebasan bagi Rusia. Komitmennya terhadap perdamaian di Eropa mengubah sejarah kita bersama.”
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, di Twitter:
“Saya sedih mendengar kepergian Gorbachev. Saya selalu mengagumi keberanian dan integritas yang dia tunjukkan dalam mengakhiri Perang Dingin dengan damai.”
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, di Twitter:
“Mikhail Gorbachev adalah pemimpin yang dipercaya dan dihormati. Dia memainkan peran penting untuk mengakhiri Perang Dingin dan meruntuhkan Tirai Besi. Ini membuka jalan bagi Eropa yang bebas.
Warisannya tak akan dilupakan.
Selamat beristirahat dengan tenang, Mikhail Gorbachev.”
Mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleeza Rice:
Saya turut berduka cita atas meninggalnya Mikhail Gorbachev. Dia adalah orang yang berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Hidupnya sangat penting karena, tanpa dia dan keberaniannya, tidak mungkin Perang Dingin berakhir dengan damai.
Mikhail Gorbachev lahir pada tahun 1931. Mari kita lihat foto-foto kehidupan sang peraih Nobel Perdamaian dalam galeri berikut.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.