Gorbachev: Kampanye Antialkohol di Masa Soviet adalah Sebuah Kesalahan

Kampanye antialkohol yang digalakan oleh Uni Soviet 30 tahun lalu merupakan sebuah kesalahan, demikian kata mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

Kampanye antialkohol yang dilakukan oleh Uni Soviet 30 tahun lalu merupakan sebuah kesalahan, demikian disampaikan mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

“Menurut saya, kampanye tersebut merupakan sebuah kesalahan. Penutupan toko minuman keras, terutama di Moskow, dilakukan terlalu ekstrem, sehingga meningkatkan jumlah produksi minuman beralkohol rumahan yang ilegal. Seharusnya kita memerangi alkoholisme secara berkesinambungan,” kata Gorbachev dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh Komsomolskaya Pravda, Jumat (15/5).

Sebelumnya, gerakan antialkohol tersebut telah didiskusikan selama enam tahun oleh Komite Pusat Partai Komunis Soviet dan ditujukan untuk menurunkan level alkoholisme yang tinggi di Uni Soviet.

“Orang-orang mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun sebelum kampanye tersebut diluncurkan. Brezhnev menerima surat bernada getir dari masyarakat yang menyebutkan bahwa semua orang minum, anak-anak tak mengenal orangtuanya yang terus minum dan menghilang, sementara orangtua pun melupakan anak-anak mereka. Perceraian terjadi di mana-mana,” kata Gorbachev.

Namun menurut Gorbachev, kampanye tersebut tetap menghasilkan sesuatu yang positif.

“Benar, kampanye tersebut memiliki banyak kekurangan, tapi ada pula dampak positifnya. Tingkat kematian di Soviet menurun hingga 1,6 juta orang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kecelakaan industri dan kecelakaan lalu lintas pun turun drastis,” kata Gorbachev.

Sang mantan pemimpin Soviet menyebutkan, kampanye harus dihentikan karena negara merugi dan masyarakat tak puas.

“Masyarakat tidak bisa disadarkan dalam satu kedipan. Perlu waktu bertahun-tahun. Dan perang melawan alkoholisme harus dilakukan secara konstan. Saya rasa perang melawan alkoholisme bahkan harus dilakukan hingga sekarang,” kata Gorbachev.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki