Pemotongan dan penyaluran hewan kurban diselenggarakan oleh LAZIZNU-NU Care Federasi Rusia dan Eropa Utara (FREU), yang berada di bawah naungan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) FREU. Menurut Ketua Tanfidziyah PCINU FREU Amy Maulana, program pemotongan hewan kurban ini adalah yang kedua kalinya diselenggarakan di Rusia. Pada tahun lalu, pemotongan hewan kurban diselenggarakan di Dagestan.
“Tahun lalu kami melakukan pemotongan hewan kurban di Dagestan. Untuk tahun-tahun berikutnya, kami berharap bisa melakukan di kota-kota lainnya. Program ini sendiri bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara umat Islam Indonesia dan umat Islam Rusia.” ujar Amy, yang tengah menempuh pendidikan PhD di Universitas Negeri Volgograd.
Secara total, terkumpul sembilan ekor kambing dari sepuluh orang yang berkurban, baik dari mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Rusia, maupun warga Indonesia yang tinggal di Rusia.
“Ada yang berkurban satu ekor, ada juga yang bersama-sama. Untuk harga seekor kambing berkisar antara 7.000—10.000 rubel (sekitar Rp1,4—1,9 juta),” tutur Amy.
Daging kurban disalurkan kepada sebuah madrasah di Volgograd, yang menampung sekitar tiga puluhan murid. Menurut Amy, madrasah ini mirip seperti pesantren, tetapi semua murid yang tinggal dan menimba ilmu di sana tidak ditarik biaya apa pun. Para orang tua murid terkadang hanya menyumbang roti setiap minggu atau setiap bulan.
Pihak madrasah sangat mengapresiasi pemberian daging kurban dari warga Indonesia di Rusia.
Ucapan terima kasih dari pihak madrasah kepada warga Indonesia yang telah berkurban.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda