Prapaskah Agung adalah musim puasa paling ketat dalam kalender Gereja Ortodoks Rusia. Perayaan ini dimulai tepat setelah Maslenitsa (perayaan menyambut musim semi) dan berlangsung selama 48 hari hingga Paskah (terdiri dari 40 hari untuk memperingati puasa Kristus dan dua hari raya: Sabtu Lazarus dan Minggu Palem, dan Pekan Suci). Orang yang melaksanakan puasa harus menahan diri untuk tidak mengonsumsi produk hewani. Namun, puasa Prapaskah Agung bukan sekedar tentang diet, melainkan membersihkan diri secara rohani dan mempersiapkan diri untuk merayakan kebangkitan Kristus. Tahun ini, Prapaskah Agung dimulai pada 15 Maret dan berlangsung hingga 1 Mei.
Bagaimana Prapaskah Agung Dimulai?
Puasa hari pertama disebut Senin Bersih. Pada hari ini, orang-orang membersihkan rumah, pergi ke pemandian, menyingkirkan pikiran buruk melalui doa dan bersiap untuk membatasi diri dalam hal makanan dan hiburan. Mereka yang dalam keadaan sehat dianjurkan untuk tidak makan sama sekali dan hanya minum air. Pada Selasa, seseorang dapat memakan roti dan air, sedangkan pada Rabu dan Jumat, hanya boleh memakan makanan mentah tanpa minyak sayur. Secara umum, minggu pertama dan terakhir (atau 'sennights', sebagaimana disebut dalam teks-teks gereja) dari Prapaskah Agung dianggap yang paling ketat.
Pada saat yang sama, pengecualian berlaku untuk anak-anak, wanita hamil, lansia, dan mereka yang sedang dalam perjalanan. Gereja merekomendasikan untuk bahwa puasa bersifat sukarela, sesuai dengan kemampuan seseorang. Misalnya, membujuk anak kecil bahwa mereka akan diberi permen lebih sedikit dari biasanya.
Makanan Apa yang Dilarang Selama Prapaskah Agung?
Sepanjang puasa, umat Ortodoks pantang mengonsumsi produk hewani, seperti daging, lemak hewani, produk susu, dan telur. Ikan dan makanan laut hanya diperbolehkan untuk dimakan dua kali selama perayaan ini, yaitu pada hari raya Kabar Sukacita (tahun ini jatuh pada 7 April) dan pada Minggu Palem (pada 25 April). Pada hari 'Sabtu Lazarus', yang jatuh pada malam Minggu Palem, seseorang dapat memanjakan diri dengan mengonsumsi kaviar (telur ikan). Alkohol dilarang selama Prapaskah Agung, tetapi setiap Minggu, serta pada Sabtu Lazarus dan Kamis Pekan Suci, diperbolehkan untuk meminum segelas anggur.
Tujuan dari puasa ini bukanlah sekedar untuk tidak memakan makanan yang disukai oleh seseorang, melainkan mengendalikan amarah dan kesabaran.
Makanan Apa yang Diperbolehkan Selama Prapaskah Agung?
Pada hari kerja, umat Ortodoks seharusnya makan sekali sehari, yaitu pada malam hari. Sementara, pada akhir pekan, mereka bisa makan dua kali sehari.
Selama perayaan, hari-hari dibagi menjadi hari yang memperbolehkan seseorang dapat memakan makanan mentah dan makanan panas. Pahar Senin, Rabu, Jumat, harus ada makanan mentah tanpa minyak sayur. Sementara, pada Selasa dan Kamis, makanan panas diperbolehkan, tetapi tetap tanpa minyak sayur. Pada akhir pekan, makanan yang direbus dan minyak sayur diperbolehkan.
Diet utama selama Prapaskah Agung terdiri dari berbagai jenis sereal, seperti jelai mutiara, oatmeal (havermut), soba (gandum kuda), atau jenis-jenis sereal lain yang jumlahnya tak terbatas. Bahan pokok lainnya adalah sayur mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, jamur, roti, dan madu. Sering kali, umat Ortodoks memasak sup tanpa lemak, irisan daging vegetarian, dan pai. Untuk minuman, pilihannya meliputi air, teh, kopi sawi putih, infus herbal, dan minuman buah.
Makanan yang dikonsumsi selama Prapaskah tidak boleh memiliki rasa yang kuat. Jadi, penggunaan bumbu dianjurkan untuk dihindari. Sementara, untuk memasak lebih dianjurkan dengan cara merebus atau memanggang, bukan menggoreng.
Selain itu, tidak dianjurkan untuk memakan makanan berat dan disarankan untuk tidak memakan makanan favorit terlalu banyak. Jadi, jika seseorang bisa memakan sebaskom pangsit dengan kubis, atau selusin pai dengan kentang sekaligus, lebih baik menghindari hidangan ini sama sekali, meskipun cocok untuk diet Prapaskah.
Pekan Suci
Minggu terakhir sebelum Paskah disebut Pekan Suci. Dari Senin hingga Rabu, umat Ortodoks diperbolehkan untuk memakan makanan mentah tanpa minyak sayur, sedangkan pada Kamis, mereka dapat menikmati makanan panas dengan minyak dan anggur. Semantara, pada Jumat, mereka pantang memakan apapun dan hanya boleh minum air putih. Pada Sabtu, Prapaskah Agung diakhiri dengan memakan makanan mentah tanpa minyak, tetapi dengan anggur, dan pada Minggu, Paskah dirayakan dengan kulichi, paskha, dan telur yang diwarnai.
Apa Lagi yang Dilarang selama Prapaskah Agung?
Semua bentuk ramalan (secara umum, gereja tidak menyetujui ramalan), merokok (setidaknya seseorang harus mencoba menghentikan kebiasaannya), minum alkohol yang keras, dan berhubungan seks merupakan kegiatan yang dilarang selama Prapaskah Agung. Itulah sebabnya Gereja Ortodoks tidak melakukan upacara pernikahan selama Prapaskah. Selain itu, dianjurkan juga untuk menahan diri dari hiburan dan pesta meriah, serta mencurahkan waktu luang untuk berdoa.
Tujuan Prapaskah Agung adalah untuk melawan hawa nafsu agar seseorang dapat lebih dekat secara rohani dengan Tuhan. Meski seseorang tidak dapat membatasi diri dengan makanan, setidaknya bisa berupaya untuk melakukan perbuatan baik.
Apa Perbedaan Prapaskah Kekristenan Timur dengan Gereja Katolik Roma
Puasa Prapaskah juga dilakukan oleh umat Katolik Roma, tetapi terdapat perbedaan tertentu, khususnya dalam jangka waktu (karena perbedaan kalender yang digunakan kedua gereja). Tahun ini, Prapaskah di Gereja Katolik Roma berlangsung dari 17 Februari hingga 3 April. Di Gereja Ortodoks Rusia, puasa dimulai pada Senin, sedangkan di Gereja Katolik Roma pada Rabu (disebut sebagai Rabu Abu, yang selama kebaktian abu ditaburkan ke kepala umat). Prapaskah di Gereja Katolik Roma dimulai 46 hari sebelum Paskah dan puasa dilakukan pada Minggu sehingga berlangsung tepat 40 hari. Selama puasa, umat Kristen Barat tidak diperbolehkan memakan daging, tetapi diperbolehkan mengonsumsi produk susu dan ikan, kecuali untuk beberapa hari tertentu.