Kremlin Kritik Sikap Pemimpin Chechnya terhadap Presiden Prancis

Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov

Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov

Global Look Press
Kremlin menekankan bahwa pemimpin subjek federal tidak bisa berurusan dengan politik luar negeri.

Pemimpin subjek federal Federasi Rusia tidak boleh terlibat dalam kebijakan luar negeri, kata Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov, mengomentari pernyataan pedas pemimpin Chechnya terhadap presiden Prancis terkait pembunuhan seorang guru Sejarah Samuel Paty.

“Silakan sebut diri Anda pemimpin dan dalang terorisme di negara Anda,” kata Kadyrov kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron menyinggung sikap pemimpin negara tersebut terhadap kasus pembunuhan Paty.

“Undang-undang kami mengatur peran utama presiden dalam menentukan kebijakan luar negeri Rusia. Pemimpin subjek federal tidak bisa berurusan dengan politik luar negeri, tidak membuat kebijakan luar negeri, dan tidak mengambil keputusan apa pun,” kata Peskov.

Melalui saluran Telegram-nya, Kadyrov menyebut Macron sebagai “teroris”. Kadyrov percaya bahwa Macron mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad ketika sepuluh hari yang lalu dia mengatakan bahwa Samuel Paty dibunuh gara-gara “mengajarkan siswa kebebasan berpendapat, kebebasan untuk percaya atau tidak percaya.”

Menurut Kadyrov, “Pemerintah Prancis mendukung penerbitan kartun tersebut” dan Macron sendiri, menurut sang pemimpin Chechnya, menyerukan apa yang dinilai sebagai “tindakan yang menyinggung hampir dua miliar muslim di dunia” tersebut sebagai bentuk “kebebasan berekspresi”.

Selama bertahun-tahun, Kadyrov berhasil menciptakan citra sebagai pemimpin yang sangat kuat. Meski begitu, apakah ia ancaman keamanan nasional atau loyalis Kremlin?

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki