Gunung Berapi Bezymyanny di Semenanjung Kamchatka meletus Kamis lalu. Pada pukul 08.22 waktu setempat (23.22 waktu Moskow), gunung berapi tersebut mengeluarkan gumpalan abu setinggi sepuluh kilometer, lapor situs web pusat penelitian Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka.
Pusat penelitian tersebut mengatakan, aktivitas Gunung Bezymyanny menjadi lebih aktif sejak awal bulan ini. Pada 5 Oktober, Direktorat Kementerian Situasi Darurat Wilayah Kamchatka mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan letusan gunung berapi. Selain itu, gunung berapi lain, Gunung Klyuchevsky, juga meletus.
Abu vulkanis kini menyelimuti dua permukiman yang berada tak jauh dari Gunung Bezymyanny, yaitu Desa Lazo dan Desa Atlasovo di Distrik Milkovsky di kawasan itu, lapor kantor berita Kamchatka Inform, mengutip Direktorat Kementerian Situasi Darurat Wilayah Kamchatka. Penduduk setempat diminta menutup semua pintu dan jendela, serta tidak keluar rumah kecuali mendesak. Para wisatawan pun diminta menjauhi salah satu gunung berapi yang meletus dan daerah sekitarnya.
“Zat belerang dan unsur korosif lainnya di udara dapat menyebabkan berbagai keluhan kesehatan (reaksi alergi, penyakit pernapasan, dll.), meracuni hewan dan air di bak-bak terbuka, serta merusak peralatan,” kata Kementerian Darurat melalui akun jejaring sosial Rusia VKontakte.
Gunung berapi Bezymyanny terletak di bagian tengah gugus Gunung Berapi Klyuchevskaya, di sebelah barat daya Gunung Berapi Klyuchevsky. Gunung itu terbentuk sekitar 5.000 – 5.500 tahun yang lalu dan tingginya mencapai 2.882 meter. Sementara itu, Gunung berapi Klyuchevsky memiliki ketinggian 4.750 meter dan berusia sekitar 7.000 tahun.
Sebelumnya, Gunung Berapi Bezymyanny pernah meletus pada 2019. Saat itu, kepulan abunya naik setinggi 15 km. Letusan gunung berapi yang paling kuat terjadi pada 30 Maret 1956. Kala itu, ketika itu Gunung Berapi Bezymianny gumpalan abu setinggi 35 km dan meninggalkan kawah berbentuk tapal kuda dengan diameter lebih dari satu kilometer setelah letusan.