Beringia adalah ajang balap kereta luncur anjing tradisional. Beringia dengan rute terpanjang di Eurasia diselenggarakan di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Kompetisi tersebut diikuti oleh 15 musher, pengendara transportasi yang dihela oleh anjing (mushing) yang mengadu kekuatan, keberanian dan daya tahan mereka. Ada tiga musher perempuan yang turut serta dalam perlombaan kali ini.Para musher mengemudikan anjing-anjing yang dilatih untuk menarik kereta luncur yang panjang dan sempit. Mereka harus menaklukkan jarak 1.300 kilometer dari kota Petropavlovsk, Kamchatsky ke desa Tilichiki, Olyutorsky.Kompetisi dimulai sejak 3 Maret lalu dan masih berlangsung hingga sekarang. Peserta masih harus menempuh jarak 357 kilometer untuk menyelesaikan pertandingan.
Elena SafonovaKompetisi Beringia bertujuan melestarikan tradisi masyarakat adat dari Utara yang tak dapat lepas dari bantuan anjing dalam kehidupan sehari-hari karena di daerah tersebut banyak permukiman yang tidak dihubungkan oleh jalan
Elena SafonovaBeringia pertama kali diadakan pada 1990. Rute awalnya cukup pendek, hanya 250 kilometer. Setahun kemudian, jarak rute meningkat drastis menjadi 1.980 kilometer. Para musher harus menempuh perjalanan dari Desa Esso di Kamchatka Oblast ke Desa Markovo di Tanjung Chukotka, yang terletak di ujung utara benua.
Elena SafonovaPada 1991, Beringia masuk Guinness Book of Records sebagai balap kereta luncur anjing terjauh di dunia. Namun, sejak itu ajang ini kehilangan status tersebut karena jaraknya diperpendek.
Elena SafonovaPenyelenggara lomba kemudian memutuskan untuk kembali menjadikan Beringia sebagai balap kereta luncur anjing terjauh di dunia. Pada 2014, para musher harus melintasi jarak 1.300 kilometer dan pada 2015 jarak yang harus ditempuh musher mencapai lebih dari 2.000 kilometer.
Elena SafonovaBisa dikatakan Beringia adalah ajang balap yang unik. Beberapa bagian rutenya melintasi negeri yang benar-benar sepi. Jarak dari satu tempat ke tempat berikutnya mencapai ratusan kilometer. Selain itu, perlombaan ini memiliki tujuan mulia yakni melestarikan cara hidup tradisional masyarakat di utara Semenanjung Kamchatka, yaitu masyarakat Koryaks, Itelmens dan Evens.
Elena SafonovaKompetisi Dyulin, yakni balap kereta luncur anjing anak-anak, telah diselenggarakan secara rutin setiap tahun sebelum Beringia diselenggarakan untuk pertama kali. Hadiah utama Dyulin adalah anak anjing.
Elena SafonovaKamchatka memiliki anjing keturunan tersendiri yakni laika (anjing utara) yang biasa menarik kereta luncur Kamchatka. Berbeda dengan anjing husky, laika memiliki mata coklat. Beberapa sumber mengatakan, pada akhir abad ke-19 laika Kamchatka menarik minat orang-orang Amerika Serikat. Bertahun-tahun kemudian, di Amerika Serikat lahir ras anjing yang sekarang dikenal sebagai Siberian husky, melalui persilangan anjing dari Kamchatka, Chukotka dan Kolyma.
Elena SafonovaPara musher memperlakukan anjing mereka dengan cara yang berbeda-beda. Andrei Semashkin, pebalap kereta luncur dari Petropavlovsk-Kamchatsky, biasa bercakap-cakap dengan laika-nya satu-persatu sebelum memulai kompetisi. Setelah itu, ia memijat telapak kaki anjing-anjing itu.
Elena SafonovaMusher termuda di Kamchatka berusia enam setengah tahun. Setiap tahun, semakin banyak anak-anak yang tertarik pada olahraga ini. Bagaimanapun, setiap anak bermimpi untuk memiliki anjing. Manfaat yang mereka dapatkan dari Beringia tidak hanya olahraga dan udara segar, tetapi juga komunikasi dengan hewan.
Elena SafonovaBeringia 2014 menyediakan hadiah hampir delapan juta rubel (sekitar dua setengah miliar rupiah). Musher yang memenangkan lomba akan menerima tiga juta rubel (sekitar 950 juta rupiah). Jumlah uang tersebut tergolong cukup besar, terutama bagi penduduk pedalaman Kamchatka, tempat bermukim sebagian besar peserta.
Elena SafonovaSecara tradisional, para musher dilepas untuk memulai perjalanan mereka dengan lagu-lagu dan tarian. Para pengendara anjing ini tidak hanya butuh keberuntungan, tetapi juga restu dari para dewa kuno Kamchatka.
Elena SafonovaBeringia 2014 masih kental dengan nuansa lokal. Meski telah ada perlengkapan modern untuk kondisi ekstrem, banyak musher yang masih menggunakan pakaian tradisional malakhais (topi bulu dengan penutup telinga), kukhlyankas (kemeja kulit rusa) dan unts (sepatu bulu tinggi). Para peserta masih benar-benar memanfaatkan bulu rusa dengan cara tradisional.
Elena SafonovaBerlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda