Parade Kemenangan yang Tertunda (FOTO+VIDEO)

Russia Beyond/Panca Syurkani
Setelah sempat tertunda karena pandemi virus corona (COVID-19), parade militer memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia (PD) II akhirnya digelar pada Rabu (24/6). Tidak hanya di Moskow, Parade Kemenangan juga digelar di 28 Kota di Rusia.

Parade Kemenangan adalah parade militer tahunan Rusia yang biasanya digelar setiap 9 Mei untuk memperingati kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam PD II, atau yang dikenal di Rusia dengan sebutan Perang Patriotik Raya. Jerman menyerah kepada Soviet setelah Tentara Merah menggempur habis gedung Reichstag di Berlin, yang merupakan benteng pertahanan terakhir tentara fasis.

Sebenarnya, Jerman menandatangani dokumen kapitulasi, atau pengakuan kalah perang kepada Soviet pada 8 Mei, 1945. Namun, karena perbedaan zona waktu, hari sudah berganti di Moskow. Itulah mengapa perayaan Hari Kemenangan diperingati setiap tanggal 9 Mei. Terlepas dari itu, kemenangan yang diperoleh Soviet dibayar dengan harga yang sangat mahal, karena hampir 27 juta warganya tewas selama perang berlangsung.

Perayaan tahun ini terpaksa ditunda karena pandemi COVID-19. Setelah puncak penyebaran virus berlalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar Parade Kemenangan digelar pada 24 Juni. Pemilihan tanggal ini bukan tanpa alasan, melainkan dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan Parade Kemenangan berlangsung pertama kali di lapangan merah moskow pada 24 juni 1945.

Putin menyebut kemenangan dalam Perang Patriotik Raya sebagai kemenangan terpenting dalam sejarah dunia yang menentukan masa depan Bumi.

"Saya mengucapkan selamat memperingati 75 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya — sebuah kemenangan yang menentukan masa depan planet ini selama beberapa dekade setelahnya, dan tercatat dalam sejarah dunia sebagai kemenangan yang terpenting serta termegah dalam skala, signifikansi, serta nilai spiritual," ujar Putin mengawali pidatonya.

Parade Kemenangan di Moskow melibatkan sekitar 14 ribu tentara. Selain itu, perwakilan tentara dari 13 negara asing juga ambil bagian dalam parade, di antaranya India, Tiongkok, Mongolia, Serbia, Uzbekistan dan beberapa negara pecahan Soviet lainnya.

Tentara India mengikuti Parade Kemenangan di Lapangan Merah.
Tentara Tiongkok mengikuti Parade Kemenangan di Lapangan Merah.
Tentara Serbia mengikuti Parade Kemenangan di Lapangan Merah.

Sudah menjadi tradisi bahwa Parade Kemenangan juga menjadi ajang pamer persenjataan terbaru dan tercanggih Rusia. Di Moskow, parade kali ini melibatkan 216 senjata dan peralatan militer, termasuk 75 pesawat tempur dan helikopter.

Tidak hanya di Moskow, Parade Kemenangan juga dilangsungkan di 28 kota di Rusia. Total peserta yang terlibat mencapai 60 ribu orang, dan melibatkan 2400 senjata dan peralatan militer.

Parade Kemenangan di Moskow.
Parade Kemenangan di Sankt Peterburg.
Parade Kemenangan di Kaliningrad.
Parade Kemenangan di Volgograd.

Foto-foto Parade Kemenangan di seluruh Rusia dapat Anda lihat melalui tautan ini. Sedangkan bagi Anda yang tidak sempat menyaksikan tayangan langsung Parade Kemenangan di Lapangan Merah, jangan khawatir! Anda dapat menonton rekamannya di bawah ini. 

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menjadi salah satu tamu kehormatan yang menghadiri parade tahun ini. Prabowo tiba di Moskow pada Senin (22/4), dan langsung kembali ke Indonesia setelah menghadiri parade pada 24 Juni, malam.

Aleksei Tokarev, seorang peneliti senior di Institut Studi Internasional di Universitas MGIMO, melihat kembali sejarah dua kekuatan besar dan berupaya menjelaskan mengapa keduanya tidak bisa berteman, tetapi tidak harus menjadi musuh. Baca selengkapnya: Surat dari Seorang Rusia kepada Seorang Amerika.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki