Ambulans Mengantre di Luar Rumah Sakit, Separah Apa Kondisi di Moskow?

Ambulans di dekat Pusat Riset Klinis Federal Ke-119, Moskow.

Ambulans di dekat Pusat Riset Klinis Federal Ke-119, Moskow.

Ilya Pitalev/Sputnik
Video antrean ambulans di jalan raya ibu kota Rusia ramai diperbincangkan di jagat maya. Pusat penangananan virus corona di Moskow dan juru bicara presiden Rusia mengomentari situasi tersebut.

Apa yang terjadi?

Pada Sabtu (11/4) lalu, seorang tenaga medis merekam sebuah video dan membagikannya di internet. Video itu menunjukkan lusinan ambulans mengantre di pintu masuk Pusat Riset Klinis Federal Ke-119 di Moskow. Menurutnya, semua kendaraan itu berisi orang-orang yang dikonfirmasi atau diduga terinfeksi virus corona.

Perekam video itu menambahkan bahwa ia sendiri telah mengantre selama sembilan jam demi mendaftarkan seorang pasien dan mendapatkan pemeriksaan awal. Pusat ini menerima pasien dari sejumlah rumah sakit lain, termasuk rumah sakit swasta.

Setelah video itu, video lain dengan pemandangan serupa mulai bermunculan. Salah satu orang yang mengunggah video tersebut diketahui bernama Oleg Pykhtin. Ia juga seorang tenaga medis.

“Saya menjalani (giliran) tugas malam hari ini,” tulisnya di Facebook. “Ada seorang pasien dari Mitino (sebuah distrik di Moskow barat laut) yang dipindahkan ke rumah sakit di Novogorsk (25 km di luar Moskow), tampaknya karena tidak ada tempat lagi di Moskow. Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama enam tahun! Jadi, kami terus mengantre.”

Sejumlah pengguna media sosial membandingkan pemandangan tersebut dengan keadaan di Italia atau Amerika Serikat, dua negara dengan jumlah korban virus corona terbesar saat ini.

“Jadi, seperti inilah pemandangan bobroknya sistem jaminan kesehatan di Italia,” ... “Mengapa ini terjadi?” ... “Pandemi virus corona belum lama muncul dan sudah seburuk ini,” … “Mimpi buruk,” — kata orang-orang mengomentari video itu.

Bagaimana bisa timbul antrean ambulans?

Gelombang besar pasien dalam beberapa hari terakhir mendorong situasi ini, kata kantor pusat kontrol dan pemantauan virus corona Rusia di Moskow.

“Setiap rumah sakit dan layanan UGD di ibu kota bekerja dalam mode darurat,” kataRBC mengutip pusat tersebut. “Seluruh pengurus fasilitas (rumah sakit) berupaya semaksimal mungkin demi menyediakan kamar kepada pasien. Mengingat keadaan yang tak menentu ini, kami memohon semua orang supaya maklum.”

Petugas-petugas medis menunggu di mobil di luar Pusat Riset Klinis Federal Ke-119, Moskow.

Pusat tersebut pun mengonfirmasi bahwa pasien yang datang ke rumah sakit yang tengah jadi bahan pembicaraan ini akan mendapatkan segala perawatan yang diperlukan. Saat ini, 13 rumah sakit, serta sejumlah kecil rumah sakit swasta dan federal, menerima pasien virus corona di Moskow.

Apakah rumah sakit penuh?

Meski begitu, antrean ini tak hanya terkait meningkatnya jumlah penderita COVID-19,” kata Kepala Komunitas Ilmiah Kota Moskow Pavel Vorobyev kepada saluran TV Tsargrad. “Rumah sakit juga menerima pasien pneumonia.”

Menurut Vorobyev, ambulans-ambulans itu tidak mengantre untuk mengantarkan pasien melakukan pemeriksaan. “Saya sendiri tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang antrean panjang tersebut. Namun, kalau dikatakan bahwa kru ambulans harus mengantre untuk proses desinfeksi dan sanitasi kendaraan — itu benar.”

Antrea menuju pintu masuk Pusat Riset Klinis Federal Ke-119 di Moskow.

Demi menghindari kejadian serupa, dalam sepuluh hari ke depan, Moskow akan mengalihfungsikan 24 rumah sakit lain menjadi pusat perawatan virus corona, kata Kementerian Kesehatan Rusia. Dengan demikian, akan ada 21 ribu tempat tidur yang tersedia, menurut pernyataan kemenkes.

Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan kepada saluran TV Perviy Kanal bahwa petugas medis Moskow memang bekerja “dalam mode darurat”. Meski demikian, ia meyakini bahwa jumlah pasien masih bisa ditangani.

“Sistem perawatan kesehatan (Rusia) entah bagaimana berhasil fokus pada masalah ini dan mengadaptasinya dalam beberapa minggu ketika muncul gelombang besar pasien yang sakit dan terinfeksi,” kata Peskov menekankan.

Ilmuwan Amerika melaporkan bahwa vaksin tuberkulosis (TBC) dapat bereaksi terhadap penyakit COVID-19. Kami mempelajari lebih dalam terobosan ini.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki