Pemerintah Rusia mengirimkan delapan tim ahli virologi dan dokter militer, beserta sejumlah peralatan medis ke Italia dengan pesawat militer, Senin (23/3). Hal ini dilakukan untuk membantu Italia dalam penanganan pandemi corona (COVID-19) di Negeri Pizza.
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, tim juga membawa desinfektan aerosol untuk bangunan dan kendaraan, serta mesin ventilator vital (alat bantu pernapasan di saat kritis yang dapat melakukan pemantauan tanda-tanda vital). Para dokter nantinya akan mengunjungi daerah-daerah Italia yang paling parah dilanda pandemi corona, sementara para spesialis dan perangkat keras Rusia telah dikirim ke pangkalan udara Praticca di Mare, Italia, yang berjarak 30 kilometer barat daya Roma.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus positif COVID-19 di Italia hingga Rabu (23/3), sudah mencapai 59.138 kasus, dan sudah menewaskan 5.475 jiwa.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk memberikan bantuan vital mendesak kepada Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, melalui percakapan telepon pada Sabtu (21/3).
Tentara Rusia memiliki unit khusus Pasukan Perlindungan NBC (nuklir, biologis, dan kimia). Divisi ini bertugas melakukan operasi pembersihan setelah penggunaan senjata pemusnah massal dan mengobati virus serta epidemi yang dapat berdampak pada pasukan garis depan Rusia.
Di dalam tim yang dikirim, terdapat orang-orang yang memiliki pengalaman menghadapi wabah Ebola di Afrika.
"Di antara mereka yang pergi ke Italia adalah orang-orang yang berjuang melawan epidemi Ebola di Afrika. Mereka memiliki pengalaman situasi krisis," ujar mantan analis militer surat kabar Izvestia Dmitry Safonov kepada Russia Beyond.
Lebih lanjut, Safonov mengatakan, para spesialis membawa serta peralatan medis mutakhir yang diresmikan pada pameran militer Army-2018 dan Army-2019 di luar Moskow.
Menurutnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga memiliki pasukan serupa seperti Pasukan NBC Rusia. Namun, mereka kini tengah merawat pasien di negara mereka masing-masing. Sedangkan Rusia, bisa membantu negara lain karena keadaannya tidak segawat di Eropa atau AS.
"Hanya AS dan Inggris yang memiliki sesuatu yang mirip dengna Pasukan NBC Rusia. Orang AS dan Inggris sekarang merawat pasien di negara mereka sendiri. Karena situasi virus corona di Rusia tidak segawat di Eropa atau AS, kita dapat membantu kawan-kawan kita di luar negeri," jelasnya.
Selain membantu merawat pasien, Rusia juga tengah berusaha mencari tahu genom virus corona "Eropa" untuk mengantisipasi penyebaran pandemi di dalam negeri.
"Kami sudah memiliki genom virus corona 'Tiongkok' dan dokter sedang mengerjakan vaksin untuk mengobatinya. Segera setelah petugas medis memiliki gambaran lengkap tentang apa yang terjadi di 'front barat', mereka akan lebih cepat membuat penawarnya," simpul Safanov.
Meski kasus positif COVID-19 minim di Rusia, mengapa pemerintah membangun rumah sakit besar untuk pasien corona?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda