Monumen ‘Ibu Pertiwi Memanggil’ di Volgograd (dulu Stalingrad). BUKAN ‘Mother Russia’.
Sergey Smirnov/Global Look PressApa yang Anda bayangkan ketika mendengar istilah ‘Mother Russia’? Dataran luas dan hutan belantara? Kekuatan militer? Bule-bule cantik dan memesona? Bendera merah yang berkibar mengiring langkah para prajurit yang berbaris? Mungkin vodka atau musim dingin yang ekstrem ...? Citra semacam itu — meski sangat populer — sebetulnya sarat dengan klise budaya. Ini seperti menggambarkan Prancis dengan orang-orang yang memakai baret, makan baguette dengan anggun, minum anggur, dan tidur sepanjang waktu!
Dalam hal ini, istilah ‘Mother Russia’ itu sendiri adalah suatu bentuk klise budaya, dan biasanya hanya digunakan oleh orang asing. Meski tak ada yang melarang Anda menggunakan istilah tersebut saat berbicara bahasa Inggris — orang Rusia sepenuhnya memahami ungkapan tersebut — Anda tak akan pernah mendengar kami menyebutkan ungkapan serupa dalam bahasa Rusia. Bagi kami, istilah semacam itu justru terdengar aneh.
Ungkapan serupa dalam bahasa Rusia, yang secara harfiah berarti ‘Mother Russia’, adalah ‘Matushka Rossiya’. Namun, jika Anda menyebutkan istilah itu, Anda akan terdengar seperti seorang patriot berjanggut dari era Kekaisaran Rusia abad ke-19, yang hidup melewati beberapa rezim kaisar Romanov, dan mungkin bertemu langsung dengan Dostoevsky dan Tolstoy. Tak ada yang pernah mengatakan itu, kecuali sebagai ironi (dalam hal ini, ungkapan tersebut tetap terasa aneh dan tidak terlalu lucu). Jadi, sebelum salah langkah, jangan katakan ungkapan itu dalam bahasa Rusia!
Jadi, kata apa yang bisa kita gunakan ketika membicarakan negara kami dengan cara yang patriotik, seraya menekankan bahwa itu bukan sekadar Rusia, melainkan tanah air kami, negeri tempat para leluhur kami berasal dan dimakamkan? Anda bisa mengatakan rodina (berasal dari kata rod ‘keluarga’ dalam bahasa Rusia kuno). Itu adalah kata yang paling tepat dan umum, yang berarti ‘tanah air’. Kata lainnya adalah otechestvo, yang secara harfiah berarti ‘tanah air’, ‘tanah leluhur kita’ — terkesan lebih berbudaya, tetapi tidak masalah. Yang jelas, jangan pernah mengatakan ‘Matushka Rossiya’!
Poster Ibu Pertiwi, 1941.
Irakly ToidzeMeski begitu, ini tak berarti bahwa konsep Rusia sebagai ‘Ibu Pertiwi’ tidak ada. Ini cuma masalah penggunaan kata tertentu. Secara historis, personifikasi Tanah Air sebagai figur ibu atau ayah selalu penting — tak hanya di Rusia.
“Gagasan mitologis tentang tanah air sebagai awal mula kehidupan, sebagai sumber kesuburan dan kelimpahan, sangat populer di banyak negara,” tulis Profesor Oleg Riabov dari Universitas Negeri Sankt Peterburg (SPbGU), penulis sejumlah buku tentang simbol dalam politik. Riabov menekankan, penggambaran Rusia sebagai sosok ibu sangat penting bagi negara ini dari abad ke-18 hingga ke-19 karena ketidaksepakatan politik (dan perang) dengan Barat.
Karena Barat dipandang rasional, pragmatis, sombong, dan sekuler, Rusia memosisikan tanah airnya sebagai figur penyayang, tidak egois, rendah hati, dan religius — yang kala itu cocok dengan citra perempuan/ibu Rusia, kata Riabov. Konsep itu terbukti bertahan lama dan menginspirasi. Misalnya, figur simbolis Tanah Air sebagai seorang perempuan yang menyerukan agar anak-anaknya melindunginya sangat penting selama Perang Dunia II.
Poster Ibu Pertiwi, 1941.
Irakly ToidzeLihat saja monumen Ibu Pertiwi Memanggil yang terkenal di Volgograd (dulu Stalingrad pada masa Uni Soviet, tempat salah satu pertempuran paling intens selama Perang Dunia II dan berakhir dengan kekalahan Jerman). Perempuan dengan pedang terangkat yang menyerukan rakyatnya untuk melawan penjajah tentu saja merupakan simbol patriotik yang hebat. Namun sekali lagi, tidak ada yang memanggilnya ‘Mother Russia’, hanya rodina.
Ketika merujuk penguasa monarki Rusia, seperti Ivan yang Mengerikan atau Pyotr yang Agung, bagaimana Anda mengeja gelar kepemimpinan mereka? Tsar? Czar? Tzar? Csar?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda