Apa yang terjadi?
Pada Selasa (25/6), EurAsia Daily, sebuah protal berita online yang berbasis di Moskow, menerbitkan berita yang menghebohkan. Media itu mengabarkan bahwa di Republik Tuva (salah satu subjek federal Rusia di Siberia, 3.700 km di timur Moskow), “seorang warga lokal bernama Alexander menghabiskan sebulan penuh di sarang beruang, sementara tulang belakangnya patah — dan berhasil bertahan hidup”. EurAsia Daily juga memublikasikan video yang ‘membuktikan’ laporan tersebut: Seorang pria yang sangat kelelahan dengan kondisi yang mengenaskan terbaring lunglai di tempat tidur yang kelihatan seperti di rumah sakit. Dalam video tersebut, ia mengaku bernama Alexander.
Para “saksi mata” dan “pemburu setempat” yang menjadi narasumber EurAsia Daily menyebutkan bahwa anjing-anjing pemburu membantu mereka menemukan Alexander (nama belakang dan pekerjaannya tidak jelas). “Meski terluka parah, Alexander tetap sadar dan mampu menggerakkan tangannya …. Dia bilang, beruang menyerangnya, mematahkan dan melukai tulang belakangnya, tetapi tidak memakannya dan malah membiarkannya seperti ‘makanan kaleng’ di dalam sarangnya.”
Bagaimana dia bisa selamat?
Ini sama sekali tidak jelas. Jika cerita ini benar, Alexander pasti menghabiskan sebulan di sarang beruang tanpa makanan atau air, sementara ia tidak bisa bergerak karena tulang punggungnya patah. Lantas, mengapa beruang membiarkannya terbaring di sana hidup-hidup? Alexander Khaburgaev, seorang jurnalis ekologi, mengatakan kepada saluran TV Rossiya 24 bahwa biasanya, ketika predator menyerang manusia, mereka akan memakan isi perut terlebih dahulu. “Cerita ini terlihat sangat meragukan,” ujar Khaburgaev.
Bisakah kita memercayai cerita ini?
Kita patut curiga. Berita ini tentu menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Cerita yang mengingatkan orang-orang pada film The Revenant (2015) itu benar-benar menarik perhatian publik. Meski begitu, belum ada bukti kuat yang bisa mengonfirmasi cerita Alexander.
Pada Rabu (26/6), Kementerian Kesehatan Tuva menyatakan, “Kami tidak dapat mengonfirmasi kasus yang terjadi di Tuva. Kasus itu tak tercatat oleh kementerian kesehatan, kementerian situasi darurat, atau badan resmi lainnya (di wilayah ini). Kemungkinan besar, itu terjadi di suatu tempat di luar Tuva.”
Polisi juga menyatakan bahwa foto ‘Alexander’ yang viral tersebut pernah muncul di internet beberapa tahun yang lalu. Namun, EurAsia Daily mengangkat cerita baru dan mengklarifikasi bahwa “seorang pengusaha ternama di Tuva, yang meminta namanya dirahasiakan” mengirimi mereka video itu. “Pengusaha itu mengklaim bahwa dia mendapat informasi (terkait ‘Alexander’) dari teman-teman pemburunya yang mengenal para saksi mata.
Jadi, media yang pertama kali melaporkan berita itu mendapatkan informasi dari seorang lelaki tak dikenal yang mengklaim bahwa dia tahu orang-orang yang mengenal orang-orang yang menemukan ‘Alexander’, sementara pihak berwenang sendiri tak bisa memverifikasi kisah tersebut. Satu-satunya yang membuat kisah itu terlihat kredibel adalah video ‘Alexander’ yang terbaring di rumah sakit. Namun sampai sekarang, tidak ada bukti riil yang bisa mengonfirmasi apakah ia benar-benar menghabiskan satu bulan di sarang beruang, di mana ia sekarang, dan kapan video itu diambil.
Pada 1993, sebuah keluarga Rusia menampung seekor beruang berusia tiga bulan yang kelaparan. Bagaimana mereka bisa mengubah binatang buas ini menjadi hewan peliharaan yang sangat jinak?