Semarak Perayaan Maslenitsa di Moskow

Lupakan diet Anda! Minggu ini kita berpesta dan makan panekuk!

Sepertinya baru kemarin orang Rusia berpesta berhari-hari merayakan Tahun Baru Rusia, tetapi kini kami harus kembali melonggarkan ikat pinggang karena pekan Maslenitsa telah tiba.

Dekorasi Tahun Baru di ibu kota kini telah berubah menjadi dekorasi Maslenitsa. Ornamen-ornamen yang sebelumnya menghiasi pohon-pohon Tahun Baru kini berganti menjadi simbol-simbol Slavia tradisional, termasuk lambang Matahari.

Maslenitsa berlangsung sepanjang minggu. Inilah masa ketika orang-orang Rusia mengucapkan selamat tinggal pada musim dingin. Anak-anak sangat menyukai perayaan ini karena mereka bisa memakan tumpukan bliny (panekuk Rusia) dengan bermacam-macam isian. Tentu saja, orang-orang dewasa pun menyukainya.

Perayaan ini merupakan ungkapan kegembiraan akan datangnya musim semi. Ini semua tentang makan (daging dan bliny) dan berpesta.

Selama seminggu, warga ibu kota akan disuguhi berbagai festival rakyat dan bahkan pertarungan bola salju. Orang-orang juga bisa naik kereta kuda (terutama di daerah pedesaan) dan bahkan berdandan sedemikian rupa.

Bliny mewakili matahari. Simbol ini sejalan dengan tradisi pagan Slavia.

Maslenitsa terjadi selama minggu terakhir sebelum permulaan puasa Ortodoks. Perayaan ini sekaligus merupakan kesempatan terakhir bagi para penganut Ortodoks untuk makan telur, susu, keju, dan aneka produk susu lainnya.

Pada hari Minggu, pada puncak perayaan, akan ada upacara pembakaran orang-orangan yang sangat besar, yang terbuat dari jerami.

Keesokan harinya, pada Senin, orang-orang mulai berpuasa selama 40 hari hingga Paskah.

Bacalah panduan yang telah kami siapkan tentang bagaimana orang Rusia merayakan Maslenitsa dan apa makna setiap harinya berdasarkan tradisi Slavia. Jangan lupa, cobalah untuk membuat bliny (cobalah resep khusus babushka yang satu ini).

Maslenitsa adalah perayaan favorit orang Rusia. Ini merupakan festival tertua Rusia yang berasal dari budaya pagan dan Kristen. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki