OPINI: Mengapa ‘Gelembung’ Media Amerika Lebih Buruk Daripada ‘TV Milik Negara’ Rusia

Discover Russia
DANIEL CHALYAN
Pembaca kami sering bertanya apa pendapat orang Rusia modern tentang Amerika. Lebih dari sebelumnya, jawabannya tergantung pada siapa Anda bertanya. Sedihnya, semakin terbuka, Rusia semakin digambarkan sebagai monolitik dan haus pandangan luar. Ada alasan yang bagus untuk hal ini.

Terdapat desakan nyata pada bagian arus utama dan keangkuhan hiburan Barat untuk menggambarkan keunikan orang Rusia yang loyal kepada 'negara'. Menurut mereka, Rusia tidak mendapatkan cukup perspektif dari luar. Asumsinya adalah bahwa loyalitas orang Rusia kepada negara akan berkurang jika terjadi ... katakanlah sebuah korporatokrasi?

Yang ingin mereka sampaikan lebih jauh adalah, setiap negativitas yang ditujukan kepada Amerika Serikat, atau solidaritas domestik dengan kebijakan luar negeri Rusia, standarnya harus merupakan hasil dari upaya "media milik negara" dalam mencuci otak orang-orang Rusia.

Ada juga peningkatan tajam dalam penyalahgunaan modern dari kata "propaganda". Aplikasi yang luas dan canggung menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Definisi baru yang sepertinya semua orang secara otomatis bergabung? "Berita itu bukan Barat."

Karakteristik budaya Rusia juga menjadi sasaran sindiran politik dan produksi beranggaran besar, menciptakan citra budaya yang lebih mudah untuk memobilisasi opini publik terhadap, jika atau tiba saatnya mendapat sanksi, perlakuan kasar, kegemaran minum, pandangan tertentu, pragmatisme dingin, kesederhanaan dan tentu saja, dosis harian seksisme dan kebencian terhadap wanita. Ini adalah hal-hal yang "menjauhkan dokter" di Rusia. Saya lupa, bahwa saya mecintai semua hal yang orang-orang Amerika benci. Seperti Donald Trump (pria yang mayoritas orang Rusia tahu tentangnya di tahun 2016).

Jadi, ketika seseorang bertanya kepada kami: “apakah Anda merasakan kebencian terhadap rakyat Amerika seperti kedika Perang Dingin?” Jawabannya bisa “ya” karena seorang anak dapat melihat bahwa suatu program sedang bekerja di sini. Tapi tentu saja, jawaban sebenarnya adalah "tidak" karena hari ini lebih dari sebelumnya, di mana kami bisa memisahkan rakyat kami dari pemerintah kami. Bahkan selama era sosialis kami, Rusia mencintai semua hal yang berbau Amerika, khususnya film. Tetapi apakah orang Amerika sendiri mengetahuinya?

Apakah kami tidak berada dalam Perang Dingin baru ketika pada 2018 teman-teman Amerika kami mengutip orang tua mereka tentang kami dengan mengatakan "jangan pergi ke Rusia, tidak aman"? Apa yang membedakan hal ini degan saat kami disebut sebagai "komunis?"

Sebaliknya, tamparan Amerika kami hampir seluruhnya berbasis berita. Kami tidak memiliki industri film dengan aktor Rusia yang memerankan karakter Amerika yang dipertanyakan. Kami juga tidak memiliki pembawa acara satir TV yang memulai keangkuhan, lalu tiba-tiba berpura-pura bodoh menjalankan gerakan anti-Amerika yang lucu. Di bawah ini kita melihat John Oliver membajak pidato Hari Perempuan Internasional Presiden Putin untuk secara kasar mengubahnya menjadi sesuatu yang seksis atau misoginis dengan melihat linguistik budaya Rusia dalam konteks politik Amerika.

Saya menyaksikan kemajuan baru dalam memahami rakyat Amerika dan kumpulan kualitas yang menjadikan mereka siapa mereka.

Saya hanya akan menunjukkan bahwa bukan "TV milik negara" Rusia yang membentuk opini kami tentang orang Amerika, melainkan AS sendiri. Ini adalah perbedaan yang sangat krusial. Kita semua memiliki akses internet saat ini, jadi saya tidak yakin lagi apa arti kepemilikan negara atas apa pun. Mungkin Anda bisa memberi tahu saya di komentar.

Namun, berlanjutnya desakan Amerika untuk menggunakan label semacam itu untuk menggambarkan Rusia tidaklah sulit untuk dipahami. Kami selalu terlalu besar untuk menjadi teman global. Dan jika Anda bukan teman, Anda adalah "negara nakal". Itu adalah dua pilihan Anda, tidak ada yang ketiga.

Untuk beberapa alasan yang sampai sekarang tidak dapat dijelaskan, Rusia dibantu oleh sosialisme dan pertemanan, kemudian malah sangat menentang segala hal itu mulai tahun 1996 dan seterusnya, termasuk permintaannya untuk bergabung dengan NATO untuk memerangi terorisme bersama (ya, itu terjadi). Tidak sampai 2007 bahwa topik NATO sebagai aparat anti-Rusia, yang juga disinggung Presiden Vladimir Putin pada  sebuah konferensi di Munich. Ia, mengatakan apa yang sebenarnya sudah diketahui semua orang, yaitu NATO tidak ada hubungannya dengan keamanan Eropa yang sebenarnya.

Karena itu, masalah Rusia tidak pernah berhenti menjadi musuh nomor satu harus menjadi inti dari setiap upaya untuk memahami hubungan budaya antara kedua negara kami.

AS Sama Seperti 'TV Milik Negara' Rusia, Membentuk Opini Rusia tentang Amerika.

Akses dewasa ini terhadap komunikasi massa yang tidak terkekang menempatkan opini publik tentang steroid dengan tujuan mempersenjatai semakin banyak orang dengan pandangan tanpa biaya hingga waktu mereka yang berharga. Meskipun kami terus dibombardir oleh apa yang “mereka” ingin kami pikirkan, kami juga menunjukkan kurangnya keinginan paradoks untuk menyaring sumber-sumber informasi independen yang tersedia secara bebas.

Rusia tidak kebal terhadap pengurangan dan stereotip musuh-musuhnya, tetapi kami juga sering mengonsumsi media Barat, dan tidak menderita atas jumlah ilusi yang hampir sama mengatakan tentang siapa orang Amerika sebagaimana yang mereka lakukan terhadap kami.

Bagaimana cara mengetahuinya? Mudah! Mereka berbicara tentang hal itu sepanjang waktu, sebagai permulaan, di film, di berita. Pertimbangkanlah hal ini! Seumur hidup, belum pernah saya mendengar orang Rusia berkata, “Saya pergi ke Amerika, dan itu sama sekali berbeda dengan apa yang saya harapkan.” Lebih keren, mungkin. Berbeda? Setelah bertahun-tahun berlalu, kebalikannya adalah benar ketika orang Amerika datang ke Rusia: "Wow, kenyataanya sangat berbeda dengan yang saya bayangkan." Ini mungkin bukti anekdotal, tetapi secara statistik, itulah indikator paling nyata yang bisa saya berikan kepada Anda.

AS berada dalam posisi unik sebagai produsen utama media dan hiburan berbahasa Inggris. Ini memberikannya kemampuan untuk keduanya, yaitu menghasilkan realitas dan reaksi publik terhadap realitas itu. (Uni Soviet akan membuat catatan jika memang ada. Kecuali kami membongkarnya. Agar dapat berteman dengan Amerika).

Namun, Rusia tidak memiliki kata buruk untuk menggambarkan tentang keburukan orang Amerika, ini tidak merujuk ke kasus Palestina vs Israel. Lebih dari itu, saya mendengar orang-orang dari kedua belah pihak mengatakan betapa kami juga berperilaku seperti itu dalam kehidupan sehari-hari.

Satu hal yang terus menjadi bahan diskusi di sini adalah kesediaan orang Amerika untuk keluar dan berbaris saat Anda merasa pandangan Anda kurang terwakili.

Coba minta orang Rusia di jalan untuk mengomentari masalah Ukraina tahun 2014, dan Anda akan mendapat respons yang sangat tidak merata. Jauh lebih 'patriotik' daripada keinginan orang Amerika untuk membicarakan siapa yang merebut siapa pada 20 tahun lalu, sebelum memasuki dunia politik.

Di saat orang-orang Rusia mengangkat bahu dan melanjutkan hari mereka, kaum progresif Amerika (sering keliru disamakan dengan orang-orang liberal yang nyata) diperlihatkan menguliti orang hidup-hidup di TV untuk membuktikan betapa mengerikanya mereka.

Saya tidak bisa berbicara mewakili setiap orang Rusia, tetapi bagi saya, ini menunjukkan perbedaan utama bahwa orang Amerika memiliki kemampuan dan keinginan untuk mengambil bagian dalam politik mereka. Sedangkan orang Rusia secara historis tidak memiliki keduanya.

Dengan segala cara, Anda dapat meratapi beberapa orang udik Rusia yang menjadi mangsa “TV milik negara”, tetapi ketahuilah,  bagi kebanyakan orang Rusia Eropa, budaya arus utama Amerika tampaknya berasal dari pikiran yang jauh berbeda. Dan bukan karena Kremlin mengatakan hal itu kepada kami.

Di A.S. kita melihat bintang muda Hollywood berpolitik saat mempromosikan sebuah film, dan menjadi berita utama utama untuk itu. Target audiensnya berseri-seri dengan bangga ketika dia memuntahkan Injil Menurut CNN. Kebanyakan orang Rusia beruntung mereka tidak mengikuti hal-hal itu, karena saya merasa mereka tidak terlalu ramah.

Di Rusia, ketika versi kami dari audiens target yang sama dihadapkan dengan seorang seniman yang mengambil posisi politik, kami kembali ke Netflix. Tidak peduli. Ketika Anda mencapai tingkat kelas menengah di Rusia, tingkat kepedulian menurun secara dramatis yang mana di Amerika bertempat di kelas menengah. Suatu waktu, saya tidak melihat seorang wanita muda Amerika dengan kuku ungu 10 inci mengelola akun yang berorientasi politik di Twitter.

Anda akan dapat menebak sekarang bahwa saya bukan contoh yang representatif dari orang Rusia. Saya hanya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak memiliki orang-orang dalam hidup saya yang pernah mengutip TV milik negara, Channel 1, sebagai referensi tentang bagaimana Amerika sebenarnya. Apa artinya bagi kami? Berbicara tentang Amerika bukanlah kegiatan kelas menengah bagi kami. Dan ketika kita berbicara tentang opini, itu adalah kelas menengah yang vokal dan biasanya ingin kami ketahui.

Sebaliknya, saya melihat orang Amerika dari semua kelas sosial-ekonomi terlibat dalam Russophobia (sentimen anti Rusia) sampai tingkat yang hanya terlihat pada orang-orang Rusia yang sangat sakit hati. Bagaimana lagi Anda menjelaskan tentang Hollywood dalam miliaran?

Apakah orang Rusia peduli?

Terlepas dari hal-hal di atas, semuanya tidak seburuk yang mereka rasakan ketika beralih kepada apa yang orang Rusia pikirkan tentang AS. Levada Center pada 2014 mengklaim bahwa hingga 74 persen memiliki sesuatu yang buruk untuk dikatakan. Dua tahun kemudian, angka itu turun menjadi 66 persen. Hal-hal terus membaik dari sana. Ketika Piala Dunia berlangsung di Rusia, ketidakpercayaan terhadap AS turun hingga di atas 20 persen. Dukungan Trump, tidak lagi diragukan. Benar kan?

Inilah yang diakui oleh jurnalis Rusia Vladimir Pozner di auditorium Yale baru-baru ini. “Rusia tidak benar-benar tahu siapa Republikan atau Demokrat. Hal Itu bukan bagian dari kepentingan harian mereka. Yang terpenting adalah fakta bahwa presiden Republikan adalah seorang yang bertahun-tahun telah  mencapai terobosan dengan Uni Soviet. "

"Yang Demokrat, seperti Carter dan Clinton tidak begitu sukses," tambah Pozner. " Rusia memiliki pilihan... Hillary mengatakan bahwa Putin adalah mantan agen KGB dan" tidak punya jiwa ", dan membandingkannya dengan Hitler. Sedangkan Trump berkata, "Saya pikir saya bisa bekerja dengan orang ini, saya pikir saya bisa melakukan ini." Jadi, tentunya Rusia ingin dia menang. Dan saya pikir itu normal! "

Dan juga tidak mentolerir retorika kebencian dari kubu kiri Amerika, yang hanya dalam beberapa tahun, telah menghilangkan semua basa-basi, mengubah komedi dan sindiran sendiri menjadi kendaraan anti-Rusia partisan. Rusia sudah bertahun-tahun mengejar untuk mencapai efek yang sama.

Mengutip Noam Chomsky dari kubu kiri Amerika, propaganda adalah untuk demokrasi seperti tongkat komando bagi totaliterisme. Hal ini dikatakan 30 tahun lalu. Saatnya mengevaluasi kembali gelembung kita masing-masing.