Proyek terakhir Zaha Hadid, arsitek terkenal Inggris berdarah Irak yang meninggal pada 2016, akhirnya telah selesai dibangun di Moskow. Terletak di desa mewah Barvikha, rumah futuristis yang tampak seperti bunga besar ini terletak di atas dua tiang sepanjang 22 meter dibangkitkan dengan kaki kurus 22 meter di antara pohon-pohon. Ini adalah satu-satunya hunian pribadi yang dirancang oleh sang mendiang arsitek.
Doronin bertemu Hadid di London sepuluh tahun lalu dan keduanya membahas arsitektur dan seni. Mereka melakukan langkah-langkah untuk merealisasikannya, dan Doronin menyarankan agar Hadid merancang bangunan tempat tinggal di Moskow – ia bahkan diperkenalkan kepada Wali Kota Moskow, tetapi proyek itu tidak pernah terwujud karena gagal mendapatkan izin perencanaan. Namun begitu, sang developer Rusia berkeinginan keras untuk bekerja dengan Hadid, jadi dia menugaskan sang arsitek yang lahir pada 1950 itu untuk mendesain rumah pribadinya.
Hadid meminta Doronin untuk menjelaskan apa yang dia mau: "Saya ingin bangun di pagi hari dan saya ingin hanya melihat langit biru. Saya tidak ingin melihat tetangga, dan saya ingin merasa bebas," jawabnya. Hadid mengambil sepotong kain dan menggambar sketsa – dan Doronin menyukai hasilnya.
Menurut Patrick Schumacker, kepala firma arsitektur Zaha Hadid Architects, Hadid mengatakan bahwa Doronin adalah "James Bond Rusia" karena gaya, selera, kekayaan, dan keinginannya untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Sebaliknya, Doronin mengenang bahwa Hadid itu sarkastik, intelektual, tajam, juga menarik untuk diajak berbicara. Ada rumor bahwa Doronin membangun rumah tersebut untuk mantan pacarnya, model Naomi Campbell.
Zaha Hadid adalah arsitek paling terkenal di eranya – dari 1990-an hingga ia meninggal – tapi tahukah Anda bahwa Vladimir Shukhov, insinyur dan ilmuwan legendaris Soviet di abad ke-19 dan ke-20, punya pengaruh yang tak kalah hebatnya?