Mengonsumsi alkohol secara berlebihan tak baik untuk kesehatan.
PixabayPada Sabtu (24/3) kemarin, warga apartemen di pusat kota Sankt Peterburg kehabisan air karena pihak berwenang setempat terpaksa mengunci pipa demi memperbaiki kebocoran di salah satu kamar.
Masalah itu seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah oleh tukang-tukang leding. Namun, masalah muncul ketika mereka mencoba menghubungi pemilik apartemen — seorang lelaki tua, yang menurut tetangganya gemar bermabuk-mabukan. Pria itu menolak membukakan pintu untuk tukang leding. Sebaliknya, dia malah membacakan puisi dari belakang pintu yang terkunci.
Ternyata, lelaki itu bukan hanya seorang alkoholik, tetapi juga penulis puisi dan novel. Berbagai karyanya ia terbitkan dengan nama pena Anatol Arm. Salah satu karyanya berjudul A Steamroller on the Cemetery. Semoga hati pria itu akhirnya terketuk dan membiarkan tukang leding melakukan pekerjaan mereka — mungkin setelah ia tersadar.
Minuman keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseharian orang Rusia. Namun, bagaimana sejarahnya hingga Rusia mendapat reputasi sebagai negara yang suka minum alkohol?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda