FOTO: Karikatur, Salah Satu Cara Uni Soviet Menyindir Kapitalisme Barat

Feb 14 2018

Alexéi Timoféichev

Crocodile, 1956, №15

Selama beberapa dekade, majalah satir Uni Soviet 'Crocodile' merilis karikatur-karikatur yang menyindir sisi gelap kapitalisme Barat. Berikut beberapa di antaranya.

1. Pengangguran

Ketimpangan gaya Amerika. Tulisan: "Kami ingin pekerjaan."

Crocodile, 1949, №1

"Mereka telah menemukan pekerjaan."

Crocodile, 1979, №22

Pengangguran di AS mencapai tingkat tertingginya dalam 40 tahun. "11.3 juta pengangguran"; "YA untuk pekerjaan!"; "Pekerjaan dibandingkan misil!"; "Tidak untuk Perlombaan Senjata!"; "Berikan kami pekerjaan!"

Crocodile, 1985, №35

2. Moral

Hasil didikan gaya Hollywood. "Sebelum film: beli dua tiket", "Setelah film: angkat tangan!"

Crocodile, 1951, №02

Moral orang Amerika.

Crocodile, 1952, №01

3. Propaganda di media

Di ruang redaksi Voice of America: “Jack, tampaknya mereka menghargai berita bohongmu."

Crocodile, 1954, №13

4. Kejahatan

Polisi terhadap kriminalitas: "Akhirnya, kamu berada dalam genggaman saya."

Crocodile, 1969, №01

5. Kebijakan luar negeri yang buas dan keagresifan

Turis Amerika di Eropa: "Saya lebih tertarik pada objek utuh.”

Crocodile, 1955, №02

Peredaan ketegangan internasional. "NATO - gayamu sudha ketinggalan zaman."

Crocodile, 1956, №15

6. Biaya militer yang berlebihan

Perekonomian AS berkata: “Tampaknya saya semakin kurus karena hula hoop Pentagon ini,”

Crocodile, 1972, №01

The Capitol adalah tempat melahirkan; Pentagon dan Monopoli punya anak berupa anggaran militer. "Besar sekali!" kata Pentagon.

Crocodile, 1976, №10

7. Kesejahteraan yang menurun

‘Reaganomics’ beraksi. “Bantuan untuk lansia”; “Sarapan sekolah”; “Pendidikan”; “Layanan Kesehatan”; “Membangun rumah untuk orang miskin"; “Bantuan untuk Pengangguran”; tertulis di kertas-kertas.

Crocodile, 1982, №20

Rumah sakit. "Kami telah memperkuat ekonomi negara."

Crocodile, 1982, №01

Uni Soviet juga pernah memanfaatkan manipulasi foto sebagai alat propaganda perang.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

uni soviet hubungan Rusia-AS politik ekonomi budaya

Baca selanjutnya