Pesawat Penumpang An-148 Jatuh, 71 Orang Meninggal

Global Look Press
Sebuah pesawat penumpang An-148 jatuh lima menit setelah lepas landas, 80 kilometer dari Moskow, pada Minggu (11/2). Kecelakaan itu menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.

Pesawat An-148 hilang dari radar beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Domodedovo di Moskow. Pesawat kemudian diketahui telah jatuh, hancur, dan meninggalkan puing-puing yang berserakan di atas lapangan tertutup salju di dekat desa kecil Argunovo.

Menurut situs pelacak penerbangan Flightradar24, An-148 mulai turun dengan kecepatan 1.000 meter per menit lima menit setelah lepas landas.

Hingga kini, pihak penyelidik belum mengetahui penyebab kecelakaan itu. Polisi pun meminta keterangan pada pengawas lalu lintas udara yang bertanggung jawab atas penerbangan pesawat.

“Kapten pesawat tak melaporkan adanya malfungsi, tapi pesawat mulai terjatuh saat berada di ketinggian,” kata pengawas lalu lintas udara kepada polisi.

Awalnya, pesawat diduga bertabrakan dengan helikopter. Namun, tak ada puing-puing selain An-148 yang ditemukan di lokasi kecelakaan fatal tersebut.

Pendapat Pilot

Para pilot Rusia mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengetahui penyebab kecelakaan segera setelah pesawat jatuh, karena alasannya bisa serangan teroris, kesalahan manusia, hingga kesalahan teknis.

Seorang mantan pilot Boeing-777, yang meminta untuk tak disebutkan namanya, mengatakan kepada Russia Beyond bahwa kondisi cuaca buruk dan kesalahan teknis kemungkinan besar menjadi penyebab bencana tersebut.

"Mungkin ada kegagalan mesin atau kebakaran - atau pesawat terbang mungkin dilapisi es, sehingga sayap tak berfungsi dan akibatnya kehilangan kontrol," katanya.

Reaksi Publik Awal

Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban pesawat An-148 dan mengatakan bahwa sebuah komisi khusus akan dibentuk untuk menyelidiki tragedi tersebut.

Beberapa orang Rusia percaya bahwa pesawat tersebut jatuh sebagai akibat serangan teroris.

"Mengapa sebuah pesawat yang telah terbang tiba-tiba jatuh ke lapangan? Apakah sayapnya rusak? Bahkan jika dua mesinnya mati, pesawat itu tetap bisa mendarat dengan aman. Serangan teroriskah?" kata pengguna Twitter @geomysl.

Yang lainnya juga mengungkapkan betaa kagetnya mereka.

"Ini benar-benar menyakitkan. Enam bulan yang lalu, saya naik maskapai ini bersama putri kecil saya, dan sekarang semua selesai begitu saja. Saya berharap semua pesawat mendarat dengan selamat. Terbang dengan selamat. Orenburg, kami bersamamu," tulis pengguna Twitter @skylove_aviaphoto.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki