Terungkap, Kata-Kata Terakhir dari Kotak Hitam Pesawat Rusia Tu-154

Pesawat Tu-154 milik Kementerian Pertahanan Rusia menghilang dari radar dan jatuh ke dalam Laut Hitam beberapa menit setelah lepas landas dari bandar udara Sochi, Minggu (25/12), menewaskan 92 orang yang ada dalam pesawat.

Pesawat Tu-154 milik Kementerian Pertahanan Rusia menghilang dari radar dan jatuh ke dalam Laut Hitam beberapa menit setelah lepas landas dari bandar udara Sochi, Minggu (25/12), menewaskan 92 orang yang ada dalam pesawat.

Nina Zotina/RIA Novosti
Data dari rekaman penerbangan memperjelas penyebab jatuhnya pesawat.

Tim investigasi tengah menganalisis isi kotak hitam pesawat Tu-154 yang dikabarkan memuat rekaman detik-detik terakhir percakapan kru di kokpit pesawat. Seorang narasumber yang dekat dengan tim investigasi menyampaikan kepada Life News mengenai kata-kata yang terdengar dari kotak hitam tersebut, demikian dikabarkanRT, Selasa (27/12).

Dalam rekaman terakhir di kokpit sebelum jatuh, terdengar sang pilot berteriak “Sayapnya, sial!” yang kemudian diikuti dengan, “Komandan, kita akan jatuh!”, terang narasumer Life News.

Namun, hal tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa sejauh ini data yang didapat dari rekaman penerbangan memperjelas penyebab jatuhnya pesawat.

Sebelumnya, Menteri Transportasi Rusia Maksim Sokolov mengatakan bahwa kotak hitam yang ditemukan mengukur parameter teknis pesawat dan tidak memuat rekaman suara.

Perekam data penerbangan utama pesawat Tu-154 diselamatkan dari kedalaman 17 meter di Laut Hitam, Selasa (27/12), dan saat ini isinya masih dianalisis oleh Pusat Penelitian Angkatan Udara Kementerian Pertahanan Rusia di pinggiran Moskow.

Membuka kotak hitam pesawat Tu-154. Sumber: RT / YouTube

Terdapat beberapa teori mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Sebelumnya, seorang narasumber mengatakan kepada TASS bahwa salah satu teori kunci ialah kehadiran objek asing yang masuk ke dalam mesin. Penyebab lain, seperti kesalahan pilot dan kegagalan teknis, juga sedang diinvestigasi.

Menurut seorang narasumber yang dekat dengan tim investigasi pada Interfax, pembacaan awal dari kotak hitam tampak mengonfirmasi teori kesalahan pilot.

Dua kotak hitam lain juga sudah ditemukan, tapi belum diangkut dari bawah laut, kata seorang narasumber kepada RIA Novosti.

Komite Investigasi Rusia juga berbicara dengan saksi mata, termasuk seseorang yang merekam video pesawat tersebut lepas landas, terbang, kemudian jatuh.

Pesawat Tu-154 milik Kementerian Pertahanan Rusia menghilang dari radar dan jatuh ke dalam Laut Hitam beberapa menit setelah lepas landas dari bandar udara Sochi, Minggu (25/12), menewaskan 92 orang yang ada dalam pesawat.

Pesawat tersebut terbang menuju Latakia, Suriah, mengantar 64 anggota paduan suara militer yang terkenal di dunia Ansambel Alexandrov, pekerja kemanusiaan, serta beberapa kru media untuk memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru di suriah.

Ketua paduan suara, konduktor, komposer Valery Khalilov, serta aktivis kemanusiaan Rusia Elizaveta Glinka (sering disebut sebagai Dr. Liza) juga menjadi korban dan kecelakaan.

Pada Senin (26/12), Rusia menetapkan hari berkabung nasional bagi para korban dari peristiwa tragis tersebut.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki