Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
ReutersIa mengatakan, perjuangan melawan terorisme mustahil dimenangkan jika masih ada bantuan keuangan, materi, dan teknis untuk organisasi-organisasi teroris seperti ISIS, Jabhat al-Nusra, dan lain sebagainya.
"Komunitas internasional harus mengakhiri jalinan perdagangan dengan teroris dalam hal minyak, logam, sumber daya alam lainnya dan artefak bersejarah,” kata Lavrov, seperti yang diberitakan TASS, Rabu (4/10).
Ia mengatakan, meski upaya telah dilakukan, ISIS tahun lalu sendiri mendapatkan 200 – 250 juta dolar AS (2,69 – 3,37 triliun rupiah) hanya dari perdagangan minyak.
“Benar, ini hanya seperempat atau seperlima dari pendapatan mereka tahun lalu, dan mereka terus menggalang upaya untuk mendanai aktivitas kriminalnya,” ujarnya.
“Para teroris menyesuaikan diri mereka dengan situasi terkini, menerima pendapatan tambahan dari perdagangan manusia, organ manusia, barang antik curian, juga bisnis-bisnis legal dan judi pasar saham.”
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda