Insinyur Vladimir Shukhov memantenkan struktur hiperboloid diagrid pertama di dunia pada era tsar dan mendemonstrasikannya di pameran-pameran nasional terkemuka Rusia. Menara pertama dengan struktur ini dibangun pada 1886 — dan yang paling terkenal tak lain adalah Menara Shukhov.
Dibangun pada periode 1919-1922, menara setinggi 160 meter ini terletak di Jalan Shabolovka. Ia semula dibangun sebagai fasilitas pendukung transmisi radio, dan seiring perkembangan zaman menjadi siaran televisi. Proyek pembangunan Menara Shukhov secara pribadi disetujui oleh Vladimir Lenin.
Sebuah mausoleum pertama untuk pemimpin Soviet ini terbuat dari kayu dan dibangun persis di samping tembok Kremlin pada 1924 — tak lama setelah Lenin meninggal dunia. Kemudian, sebuah kompetisi untuk mendesain tempat peristirahatan permanen bagi para pemimpin Revolusi pun diumumkan.
Dari 100 lebih proposal yang masuk, pemenangnya adalah rancangan arsitek terkenal Alexei Shchusev. Menurut Schusev, makam granit untuk Lenin didesain berundak-undak sebagai lambang bahwa perjuangan Lenin akan terus berlanjut.
Makam granit Lenin akhirnya selesai dibangun pada 1930. Saat ini, mausoleum Lenin tak diragukan lagi menjadi salah satu daya tarik utama di Lapangan Merah Moskow dan menjadi mimbar utama pemerintah Rusia.
Pemerintah Soviet mendorong arsitektur avant-garde baru yang menolak dekorasi berlebihan — dan lebih mendukung aksen fungsionalisme. Ciri khas gaya Konstruktivis, misalnya, adalah struktur kaca dan beton serta kaca panorama yang terkadang membentang di sepanjang sekeliling bangunan.
Salah satu bangunan dengan gaya ini yang paling mencolok yaitu kompleks apartemen untuk karyawan Narkomfin — Komisariat Rakyat Uni Soviet (Kementerian) Keuangan — yang dibangun di Novinsky Boulevard pada 1928 hingga 1930.
Dirancang oleh arsitek Soviet Moisei Ginzburg, Ignaty Milinis, dan Sergei Prokhorov, proyek tersebut mengusung ide utopis tentang kehidupan kolektif alias komunal, dilengkapi dengan koridor bersama dan apartemen berbentuk mirip ‘sel’. Namun, proyek ini tak pernah disetujui untuk diadopsi secara luas di penjuru Rusia.
Planetarium pertama di Rusia (dan salah satu yang terbesar di dunia) itu dibangun pada akhir 1920-an — saat pemerintah Soviet sedang sangat serius dengan penemuan dan pencapaian baru.
Meski misi luar angkasa Yury Gagarin masih beberapa dekade lagi, tapi gairah mendalami astronomi tersebar luas di Rusia dan banyak orang ingin mengamati bintang-bintang. Dibangun berdasarkan desain arsitek Mikhail Barshch dan Mikhail Sinyavsky, planetarium ini dilengkapi oleh teleskop canggih yang dapat diakses oleh publik. Selain itu, terdapat pula auditorium berkubah dengan diameter 27 meter yang menyerupai optical theater ilmiah.
Seluruh arsitektur bawah tanah dengan interior yang luar biasa dibangun pada era Soviet. Jalur pertama Metro Moskow dibuka pada 1935 dan dilengkapi oleh 35 stasiun. Banyak di antara stasiun-stasiun metro tersebut mengingatkan kita pada istana mewah karya arsitek-arsitek terbaik pada zaman itu — yang dihiasi pahatan, mosaik, lampu-lampu mewah, dan plesteran berkualitas tinggi.
Stasiun Metro Komsomolskaya.
Getty ImagesRuang pintu masuk di lantai dasar stasiun sekitar kota juga terdapat berbagai monumen dekorasi dengan beragam ciri khasnya. Misalnya, pintu masuk ke Stasiun Metro Arbat menyerupai bintang, pintu masuk ke Stasiun Komsomolsakaya dihiasi tiang, kubah, dan puncak menara — sementara ruangan pintu masuk ke Stasiun Metro Dinamo dihiasi beragam patung atlet.
Stasiun Metro Dinamo.
Moskva AgencySebelum gedung baru ini didirikan, perpustakaan utama Rusia sepenuhnya berada di sebuah rumah bergaya Neo-Barok abad ke-19 yang dikenal dengan nama Rumah Pashkov — berada tepat di seberang Kremlin.
Pada 1928, pembangunan besar-besaran skala nasional dimulai dan perpustakaan baru pun dibangun dengan rancangan Vladimir Gelfreikh dan Vladimir Shchuko. Tempat penyimpanan buku utama selesai dibangun pada akhir 1930-an — sementara pembangunan seluruh kompleks perpustakaan berlanjut hingga akhir 1950-an dan sempat dijeda selama perang.
Perpustakaan Negara Rusia bergaya Post-Konstruktivis alias Art Deco versi Soviet. Desainnya mencerminkan elemen-elemen yang menjadi ciri khas arsitektur Stalinis, yaitu pilar, tiang penyangga, serta ornamen seperti relief dan pahatan yang berbentuk lambang negara.
Sesuai dengan namanya, teater yang terafiliasi dengan Tentara Merah ini dibangun pada awal 1930. Pengelola tetar menampilkan pertunjukan drama yang bertemakan patriotik dan militer, mengadakan konser nyanyian dan tarian — bahkan melakukan tur ke garis depan medan perang.
Bangunan megah berbentuk bintang ini hasil karya arsitektur Karo Halabyan dan Vasily Simbirtsev, yang ditujukan untuk para tentara. Ia memiliki ciri khas arsitektur Stalinis yang condong ke arah Klasisisme. Hal itu terlihat pada tiang-tiang bergaya Yunani Kuno yang membentang di sekeliling dan bagian atas gedung dan mosaik langit-langit yang sangat besar di dalamnya.
Pasca Revolusi dan berhasil merebut kekuasaan, Kaum Bolshevik langsung mengambil alih Kremlin — menjadikannya sebagai kediaman resmi pemerintah Soviet. Namun, pejabat yang tinggal di sana bersikap sembrono, mereka menghancurkan beberapa gereja dan situs-situs yang bersejarah dan penting.
Bangunan baru khusus untuk mengadakan pertemuan besar partai — yang dibuka pada 1961 untuk Kongres ke-22 Partai Komunis Uni Soviet, pun dibangun. Dalam pertemuan itu anggota partai mendeklarasikan kebijakan untuk memerangi sekte kepemimpinan Stalinis.
Istana Kongres adalah contoh modernisme Soviet selama periode ‘Pencairan Khrushchev’. Pemimpin Soviet saat itu memprakarsai pembangunannya — menyatakan penentangannya terhadap ‘kemewahan’ dalam arsitektur dan perencanaan bangunan, serta lebih memilih hal-hal yang keras dan brutal.
Kepala arsitek Moskow, Mikhail Posokhin, bertanggung jawab secara keseluruhan proyek ini. Lantai dasar dan aula pintu masuk harus diturunkan di bawah permukaan tanah agar Istana Kongres bisa lebih atau kurang selaras dengan kompleks bangunan di Kremlin yang berdekatan.
Setelah kematian Stalin, tugas utama pemimpin Soviet adalah mengatasi krisis tempat tinggal — ini adalah masa ketika unit-unit hunian terstandarisasi yang dikenal sebagai Khrushchevki mulai dibangun secara massal.
Pada 1970-an, ketika pemerintah memiliki lebih banyak pendapatan dan peluang, mereka ingin sekali lagi menunjukkan kekuatan Uni Soviet. Hal ini mendorong pembangunan gedung-gedung beton monolitik tanpa elemen dekoratif yang mengesankan dengan dimensi kolosal dan bentuknya yang unik.
Salah satu contohnya adalah bangunan 13 lantai yang dirancang oleh arsitek Andrei Meyerson dan dibangun pada 1978 ini. Rencana awal bangunan ini didirikan adalah untuk mengakomodir dan membuat tamu-tamu kenegaraan saat Olimpiade 1980 terkesan. Namun, pada akhirnya, bangunan itu dijadikan sebagai tempat tinggal bagi para pekerja pabrik penerbangan.
‘Rumah Penerbang’ juga dikenal dengan nama ‘Rumah Berkaki’ atau ‘Kelabang’ — karena lantai yang dihuni bukan dimulai dari lantai dasar, melainkan lantai tiga.
Tujuan mengapa dibangun sedemikian rupa adalah alasan praktis: perlindungan dari hawa dingin dan lembap. Namun, ada pula alasan simbolisnya yaitu supaya bangunan tersebut tampak seolah-olah melayang di atas tanah dan ke-40 kaki-kakinya seperti penopang pesawat luar angkasa.
Setelah perang, arsitektur Soviet ditandai dengan sentimen kemenangan dan kebanggaan. Rusia yang berhasil mengalahkan tentara Nazi ini pun mendirikan bangunan dengan gaya yang kini digambarkan sebagai ‘Kekaisaran Stalinis’.
Stalin secara pribadi merancang rencana untuk membangun tujuh gedung pencakar langit di Moskow — dan meletakkan fondasinya ketika ulang tahun ke-800 ibu kota dirayakan pada 1947.
Namun, pembangunan setiap gedung baru diselesaikan pada waktu yang berbeda-beda — bahkan beberapa di antaranya baru selesai setelah Stalin meninggal dunia.
Universitas Negeri Moskow.
Getty ImagesBangunan-bangunan simbol ‘Kekaisaran Stalin’ saat ini tampak di Universitas Negeri Moskow, Kementerian Luar Negeri Rusia, hotel, dan apartemen di pusat kota. Meski dibangun oleh arsitek yang berbeda-beda, tapi semuanya memiliki tampilan serupa.
Ciri khasnya yaitu menara-menara yang menjulang tinggi dan bagian tengah gedungnya yang megah. Sekarang, gedung-gedung pencakar langit Stalinis menjadi salah satu objek wisata utama di Moskow.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda