Omsk: Kota Garnisun di Irtysh

Wisata
WILLIAM BRUMFIELD
Sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield merinci kunjungannya ke kota terbesar ketiga di Siberia dan kekayaan sejarah yang dimilikinya.

Pada awal abad ke-20, ahli kimia dan fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk fotografi warna yang jelas. Visinya tentang fotografi sebagai bentuk pendidikan dan pencerahan ditunjukkan dengan kejelasan yang istimewa melalui foto-foto monumen arsitektur di situs-situs bersejarah di seluruh jantung Rusia.

Pada Juni 1912, Prokudin-Gorsky berkelana ke Siberia barat sebagai bagian dari sebuah komisi untuk mendokumentasikan Jalur Air Kama-Tobolsk, sebuah penghubung antara sisi Eropa dan Asia Pegunungan Ural. Kota Tyumen menjadi titik awal perjalanannya yang produktif, termasuk Shchadrinsk (didirikan pada tahun 1662 di Sungai Iset) dan Yalutorovsk (di Sungai Tobol).

Asal-usul Omsk

Didirikan pada tahun 1659 di bekas pemukiman Tatar, Yalutorovsk merupakan lokasi pembangunan jembatan kereta api besar yang melintasi Sungai Tobol, bagian dari jalur kereta api baru Tyumen-Omsk yang dibuka oleh Kereta Api Trans-Siberia pada Oktober 1913. (Sebelumnya, jalur kereta api menuju Siberia melewati kota Ural selatan, Chelyabinsk).

Meskipun Prokudin-Gorsky tidak melakukan perjalanan ke Omsk, foto-foto Yalutorovsk yang dia ambil menunjukkan pembangunan jalur kereta api penting menuju "ibu kota" Siberia barat. Namun, saya sampai di Omsk pada akhir musim panas 1999.

Omsk (populasi saat ini sekitar 1.110.000 jiwa) didirikan pada tahun 1716 sebagai benteng di bagian tengah Sungai Irtysh. Selama abad ke-18, tujuan utamanya adalah untuk melindungi perbatasan selatan Rusia dan membangun kekuasaan atas suku-suku asli padang rumput.            

Meningkatnya kepentingan regional

Meskipun secara administratif berada di bawah Tobolsk sepanjang abad ke-18, Omsk semakin berkuasa pada abad ke-19. Dari tahun 1808 hingga 1917, Omsk menjadi markas besar seluruh pasukan Cossack Siberia dan, pada tahun 1822, Provinsi Omsk yang terpisah dibentuk.

Tidak lama kemudian, pembangunan Katedral Sankt Peterburg (1833-1840) dimulai, berdasarkan rancangan arsitek Rusia terkenal Vasily Stasov. Katedral Sankt Peterburg mengalami kerusakan parah selama periode Soviet, tetapi kini telah dipugar. Katedral ini, sekali lagi, menjadi tempat penyimpanan panji Yermak, salah satu peninggalan terbesar di daerah itu. Pemimpin Cossack pada akhir abad ke-16 yang pertama kali membawa kehadiran Moskow di Siberia.

Pada 1865-1870, Omsk menjadi saksi pembangunan katedral lain yang didedikasikan untuk the Elevation of the Cross. Katedral ini juga selamat dari kehancuran pada tahun 1930-an dan dibuka kembali untuk ibadah pada November 1943. Selain gereja-gereja Ortodoks, Omsk juga memiliki masjid (administrasi Iman Siberia terletak di Omsk), sinagoge kayu yang luar biasa, dan gereja Baptis besar yang dibangun pada tahun 1907.           

Sejarah kelam Omsk

Kehadiran militernya yang meluas menghubungkan Omsk dengan sistem pengasingan Siberia. Orang buangan yang paling terkenal dari benteng ini adalah penulis Fyodor Dostoevsky, yang dihukum pada tahun 1849 karena bergaul dengan para intelektual "radikal" di Sankt Peterburg. Pada Januari 1850, Dostoevsky tiba dengan pengawalan ketat di benteng Omsk, dan selama tiga tahun (1850 - 1854) ia menjalani kehidupan yang mengerikan sebagai narapidana yang dijatuhi hukuman kerja rodi, termasuk membongkar muatan tongkang di Sungai Irtysh.

Ketika kesehatannya menurun akibat tekanan fisik dan psikologis, Dostoevsky dirawat di rumah sakit oleh seorang petugas medis yang simpatik. Selama berada di rumah sakit itulah, Dostoevsky mulai menulis salah satu karya pentingnya, "Notes from the House of the Dead ". Beberapa bangunan masih bertahan dari masa itu, termasuk salah satu gerbang benteng.         

Revolusi kereta api

Selama akhir abad ke-19, Omsk memulai periode ekspansi besar-besaran, karena kota ini menjadi pusat transportasi untuk wilayah pedalaman Rusia yang luas. Layanan kapal uap reguler di sepanjang Sungai Irtysh ke Tobolsk dimulai pada tahun 1862.

Namun, jalur kereta api-lah yang membuat Omsk menjadi kota yang berkembang pesat. Pada tahun 1894-1895, Omsk dihubungkan oleh Jalur Kereta Api Trans-Siberia ke Chelyabinsk di barat dan Novonikolaevsk (kemudian Novosibirsk) di timur. Pada tahun 1913, jalur kereta api lainnya selesai dibangun dari Omsk ke Tyumen, yang kemudian menjadi jalur utama Siberia yang baru. Pada awal abad ke-20, populasi Omsk meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 60.000 penduduk.

Perkembangan yang menjadi penghubung transportasi menyebabkan lonjakan distrik komersial di kota ini.  Kota yang dulunya merupakan  provinsi garnisun, yang sebagian besar terdiri dari bangunan kayu yang diselingi gereja-gereja besar, kini menjadi tempat terkemuka untuk perbankan, institusi pendidikan, industri, dan perdagangan ritel di Siberia. 

Daya tarik internasional

Selain kantor cabang bank dan perusahaan besar di Moskow dan Sankt Peterburg, Omsk juga menerima investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris. Bagian tengah Omsk memiliki gedung-gedung yang desainnya menyaingi distrik bisnis Moskow. Banyak proyek komersial baru dibangun dengan gaya yang berasal dari Renaisans Florentine.

Lembaga-lembaga budaya juga berakar. Pada tahun 1901-1905, sebuah teater besar dibangun dengan gaya Beaux Arts yang dirancang oleh arsitek Iliodor Khvorinov. Teater ini masih berdiri sebagai objek kebanggaan warga. Rumah-rumah kayu dengan detail dekoratif juga menghiasi kota ini, tetapi jumlahnya terus berkurang karena tekanan pembangunan kota dan pemeliharaan yang tidak memadai.

Era Soviet...

Selama Perang Dunia I, Omsk yang saat itu terletak di lokasi yang strategis terus berkembang. Pada tahun 1917, populasi kota ini mencapai 100.000 jiwa. Setelah Revolusi Oktober, kekuasaan Bolshevik diproklamasikan segera di Omsk, tetapi dengan sedikit dukungan, Bolshevik diusir dari kota itu pada Juni 1918.

Oposisi terhadap kaum Bolshevik terpecah belah. Pada November 1918, kudeta militer memakai kediktatoran yang dikepalai oleh Laksamana Alexander Kolchak (1874-1920), penjelajah kutub yang terkenal dan komandan angkatan laut yang berbakat, tetapi tidak mampu menangani kekacauan perang saudara Rusia (Rumah besar yang menjadi markas Kolchak adalah situs yang terkenal).

Selama hampir satu tahun, Omsk bisa dikatakan sebagai "ibu kota" pasukan Putih dalam Perang Saudara Rusia. Pada November 1919, pasukan Kolchak berhasil diusir dari Omsk. Pada tahun 1921, Omsk menjadi salah satu pusat Badan Bantuan Amerika selama bencana kelaparan yang melanda wilayah-wilayah luas di lembah Sungai Volga.

Dengan ekonomi yang hancur dan pedesaan yang masih belum pulih, Omsk berjuang sepanjang tahun 1920-an dan mencapai pertumbuhan industri baru pada tahun 1930-an. Seperti banyak kota lainnya di Siberia, kota ini berkembang pesat selama Perang Dunia II sebagai tempat pengungsian, pusat transportasi, dan produksi.

Dan seterusnya…

Pembangunan kompleks industri militer kota ini terus berlanjut setelah perang. Pada akhir tahun 1970-an, populasinya melebihi 1.000.000 jiwa, dan menjadi sebuah tolok ukur yang sangat penting. Omsk juga menjadi pusat industri minyak dan gas.

Institusi budaya utama di kota ini termasuk universitas negeri terkemuka, yang didirikan pada tahun 1974 dan sejak 2004, dinamai untuk menghormati Fyodor Dostoevsky. Omsk juga memiliki salah satu perpustakaan regional terbesar di Siberia dan museum seni yang dinamai untuk menghormati pelukis Mikhail Vrubel, penduduk asli Omsk yang kini menjadi tiga bangunan penting di pusat kota.

Pada awal abad ke-20, fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk fotografi warna. Antara tahun 1903 dan 1916, ia melakukan perjalanan melalui Kekaisaran Rusia dan mengambil lebih dari 2.000 foto dengan proses ini, yang melibatkan tiga eksposur pada pelat kaca. Pada bulan Agustus 1918, ia meninggalkan Rusia dan akhirnya menetap di Prancis, di mana ia dipertemukan kembali dengan sebagian besar koleksi negatif kacanya, serta 13 album klise. Setelah kematiannya di Paris pada tahun 1944, ahli warisnya menjual koleksi tersebut ke Perpustakaan Kongres. Pada awal abad ke-21, Perpustakaan mendigitalkan Koleksi Prokudin-Gorsky dan membuatnya tersedia secara bebas untuk publik global. Beberapa situs web Rusia kini memiliki versi koleksi tersebut. Pada 1986, sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield menyelenggarakan pameran pertama foto-foto Prokudin-Gorsky di Perpustakaan Kongres. Selama bekerja di Rusia yang dimulai pada 1970, Brumfield telah memotret sebagian besar situs yang dikunjungi Prokudin-Gorsky. Rangkaian artikel ini menyandingkan pandangan Prokudin-Gorsky tentang monumen arsitektur dengan foto-foto yang diambil oleh Brumfield beberapa dekade kemudian.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: