Bagaimana Gereja yang Hampir Runtuh Ini Tetap Berdiri di Atas Air

Wisata
WILLIAM BRUMFIELD
Sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield mengunjungi Gereja ‘tenggelam’ Krokhino di Utara Rusia dan membandingkannya dengan versi gereja itu pada awal abad ke-20 yang diabadikan ke dalam foto milik Sergey Prokudin-Gorsky.

Pada awal abad ke-20, Fotografer Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan metode baru untuk pengolahan foto berwarna. Metode barunya itu ia gunakan untuk mengabadikan momen keberagaman Kekaisaran Rusia, membuatnya melakukan banyak perjalanan selama 13 tahun dengan dukungan dari Kementerian Transportasi Rusia. Cara pandangnya mengenai fotografi sebagai medium edukasi dan pencerahan ia demonstrasikan di dalam ajang penayangan umum koleksi foto-foto berwarnanya tentang kota dan desa bersejarah yang terpencil di jantung Rusia.

Pada 1909, Prokudin-Gorsky menjelajahi sepanjang Sistem Kanal Mariinsky (sekarang bernama Jalur Air Volga-Baltik) yang menyambungkan St. Petersburg dengan celukan Sungai Volga. Sepanjang jalur air itu terdapat Danau Putih (Beloe ozero) yang masih termasuk di dalam wilayah Vologda. Bagian tenggara danau itu mengalir ke Sungai Sheksna, anak sungai Volga.

Setiap tahun, kapal pesiar wisata berlayar di jalur air antara Moskow dan St. Petersburg, melewati menara lonceng terkenal 'di atas gelombang’- yang awalnya merupakan bagian dari Katedral St. Nicholas di Kalyazin (Provinsi Tver).

Menara lonceng ini dibangun pada tahun 1800 untuk melayani gereja utama saat itu Biara St. Nicholas-Zhabensky pada akhir abad ke-17. Menara lonceng neoklasik lima tingkat ini dilestarikan untuk menjadi mercusuar ketika sebagian besar warga di kota bersejarah Kalyazin sudah putus asa karena masalah kenaikan air di Waduk Uglich. Waduk itu dibangun pada 1939 untuk difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air dan peningkatan navigasi di Sungai Volga. Menara Lonceng Kalyazin secara berkala kemudian diperkuat dan kini dibuka untuk pengunjung dan peziarah.

Menyusuri sisi lebih jauh ke utara jalur air, ada sebuah permata arsitektur yang tidak kalah dramatisnya — Gereja Kelahiran Kristus yang tenggelam sebagian di Desa Krokhino. (Di Rusia sebagian besar gereja Kelahiran didedikasikan untuk Kelahiran Perawan Maria.) 

Awalnya gereja ini berada di tepian Sungai Sheksna sebelah kiri atas dekat Kota Kirillov. Pada suatu hari, Gereja Kelahiran ini bersama dengan desa yang mengelilinginya ditelan oleh kenaikan air Waduk Sheksna, yang dibuat setelah Perang Dunia II dengan tujuan membendung sungai untuk proyek pembangkit listrik tenaga air.

Kita beruntung karena Prokudin-Gorsky memotret Gereja Krokhino selama perjalanan ekspedisinya di musim panas tahun 1909. Kala itu, gereja masih berdiri kokoh di tanah desa kecil, tak terjamah ombak sungai. Foto-foto saya tentang reruntuhan gereja diambil dari dek kapal penjelajah sungai pada bulan Agustus 1991 dan 16 tahun kemudian, pada bulan Juli 2007. (Tergantung pada jadwal kapal pesiar, karena  tidak selalu melewati lokasi tersebut pada siang hari.)

Informasi awal tentang Krokhino muncul pada tahun 1426 dalam catatan Biara St. Kirill-Belozersky yang lokasinya berdekatan dengannya. Bukti arkeologi menunjukkan, tampaknya gereja tersebut menjadi penghubung antara desa dengan situs pemukiman kuno Beloozero sebelum situs itu berpindah ke sisi barat, lokasi situs Belozersk saat ini. Selama beberapa dekade, pada abad ke-19, Krokhino menjadi gereja yang berkelimpahan bahan berkat adanya pekerjaan sungai di sepanjang Kanal Mariinsky.

Gereja Kelahiran Kristus tampaknya dibangun secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari tahun 1788 hingga 1820. Desainnya mengadopsi bentuk kapal dengan struktur utama kubus dan ruang makan bawah yang memanjang ke sisi barat di mana menara lonceng berada di ujungnya seperti haluan kapal.

Bagian bawahnya merupakan altar utama yang didedikasikan untuk Kelahiran Kristus, dengan dua altar tambahan didedikasikan untuk Santo Peter, Santo Paul dan Santo Nicholas yang ruangannya memanjang ke sisi barat. Bagian atas gereja, dibangun pada awal abad ke-19 dan ditahbiskan pada tahun 1820, berisi altar Kebangkitan Kristus.

Gereja Kelahiran merefleksikan gaya arsitektur barok yang simpel dan tetap dipertahankan di gereja-gereja wilayah provinsi dibandingkan dengan Gereja Sankt  Petersburg dan Moskow. Sejak tahun 1760-an, gereja-gereja di kota besar sudah mulai mengikuti arsitektur gaya neoklasik yang disukai oleh Katerina yang Agung.

Struktur utama arsitektur gereja itu berbentuk mahkota segi delapan yang menopang atap gereja berbentuk lentera bulat. Menariknya, lentera di puncak gereja tersebut – dipercaya dapat melindungi gereja dari upaya pembongkaran.

Pada 1953, pemerintah lokal memutuskan untuk menaruh sinyal lampu —semacam ‘lentera’ di atas gereja untuk menjadi panduan navigasi ketika mereka memulai pembangunan jalur air Waduk Sheksna. Lampu itu menandai titik aliran Sungai Sheksna yang mengalir keluar dari Danau Putih. Pada awal awal tahun 1970-an lampu itu berhenti berfungsi.

Ada banyak detail menarik dalam foto Prokudin-Gorsky yang diambil dari sisi timur laut. Di latar depan, terdapat tanggul granit dan jembatan papan di atas kanal kecil mengarah ke Sungai Sheksna (tidak terlihat di sebelah kiri foto). Sebuah perahu kecil yang ditambatkan di jembatan – dan perahu hijau yang lebih kecil lagi di gerbang – menunjukkan bahwa akses ke gereja dapat dilakukan dari sungai. Struktur gerbang terbagi menjadi tiga bagian, salib miring terletak di atas gerbang dan berisi jejak mural tentang kisah Kenaikan Kristus di lengkungan tengahnya. Gerbang tersebut menghubungkan pagar besi yang mengelilingi wilayah gereja.

Sudut padang foto Prokudin-Gorsky berfokus pada apse poligonal (selalu ada di sebelah timur) yang berisi altar utama di lantai bawah dan atas. Ujung struktur apsidal itu terlihat dihiasi oleh lukisan dinding berbingkai di kedua tingkat. Lukisan bawah menampilkan Kelahiran Kristus, sedangkan lukisan atas menggambarkan Kebangkitan — sesuai dengan tujuan pembangunan altar masing-masing.

Detail umum yang terungkap dalam foto Prokudin-Gorsky adalah pipa knalpot yang memanjang dari cekungan atap kubah gereja di lantai bawah dan lantai atas. Setiap pipa akan dihubungkan ke tungku pembakaran kayu kecil untuk memanaskan area cekungan itu ketika musim dingin yang panjang dan lembab tiba. Gereja dua lantai seperti itu biasanya hanya mengadakan kebaktian di area bawah (karena area itu yang lebih mudah dihangatkan oleh pipa) selama musim dingin.

Foto-foto saya yang diambil pada bulan Agustus 1991 menunjukkan cekungan kubah yang sudah runtuh, garis pondasinya masih bisa terlihat di sisi dinding timur gereja. Pemandangan ini juga dengan jelas menunjukkan pembagian interior antara tingkat bawah dan atas. Foto-foto yang diambil 16 tahun kemudian pada bulan Juli 2007, secara dramatis memperlihatkan runtuhnya atap dan kubah, serta sebagian besar struktur bangunan utama gereja sisi timur sudah menjadi gundukan batu bata. Sementara, sudut tenggara gereja masih berdiri pada tahun 2007, tetapi dengan kondisi kemiringan yang berbahaya. (Sisi ini kemudian runtuh.)

Selama beberapa tahun terakhir, masyarakat berupaya untuk melestarikan sisa-sisa gereja, termasuk pembuatan tanggul kecil untuk melindungi fondasinya. Meski demikian, mengumpulkan dana untuk restorasi pondasi bangunan merupakan tugas yang berat. Foto Prokudin-Gorsky menjadi lebih berharga karena merekam sebuah gereja yang perlahan-lahan tenggelam ke dalam air.

Pada awal abad ke-20, Fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk membuat foto berwarna. Antara tahun 1903 dan 1916, dia melakukan perjalanan menjelajahi wilayah Kekaisaran Rusia dan mengambil lebih dari 2.000 foto dengan proses ini, melibatkan tiga eksposur pada pelat kaca. Pada bulan Agustus 1918, dia meninggalkan Rusia dan akhirnya menetap di Prancis, di mana ia dipertemukan kembali dengan sebagian besar koleksi negatif film miliknya, serta 13 album cetakan kontak. Setelah kematiannya di Paris pada tahun 1944, ahli warisnya menjual koleksi tersebut ke Perpustakaan Kongres. Pada awal abad ke-21, Perpustakaan mendigitalkan Koleksi Prokudin-Gorsky dan membuatnya bebas diakses untuk publik. Beberapa situs web Rusia kini memiliki versi koleksi tersebut. Pada 1986, Sejarawan Arsitektur dan Fotografer William Brumfield menyelenggarakan pameran foto-foto Prokudin-Gorsky di Perpustakaan Kongres untuk pertama kalinya. Selama bekerja di Rusia sejak 1970, Brumfield telah memotret sebagian besar situs yang dikunjungi Prokudin-Gorsky. Rangkaian artikel ini menyandingkan pandangan Prokudin-Gorsky tentang monumen arsitektur dan foto-foto yang diambil oleh Brumfield beberapa dekade kemudian.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: