Termasuk WNI, Warga dari 53 Negara Bisa Kunjungi Rusia dengan e-Visa Mulai Januari 2021

Konstantin Kokoshkin/Global Look Press
Dengan mengantongi e-visa, seorang WNI nantinya bisa bebas mengeksplorasi seluruh Rusia selama 16 hari.

Warga asing dari 53 negara, termasuk Indonesia, bisa mengajukan e-visa untuk mengunjungi seluruh Rusia mulai tahun depan, ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Evgeny Ivanov dalam sebuah wawancara dengan Kommersant, Kamis (6/2).

Saat ini, Rusia menerapkan kebijakan e-visa bebas biaya untuk mengunjungi Sankt Peterburg, Kaliningrad, dan Distrik Federal Timur Jauh. Kebijakan ini, menurut Ivanov, kemungkinan akan diperluas ke seluruh negeri pada 2021 mendatang, tetapi kali ini tidak gratis.

“Mulai 2021, e-visa akan dikenakan biaya tak lebih dari $50, yang seluruhnya akan masuk kas negara,” kata Ivanov kepada Kommersant.

Ivanov menuturkan, kebijakan tersebut akan berlaku per 1 Januari 2021 untuk warga berbagai negara, termasuk Tiongkok, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, dan Singapura. Dengan mengantongi e-visa, seorang WNI nantinya bisa mengeksplorasi Rusia selama 16 hari (bukan delapan hari sebagaimana yang berlaku saat ini untuk mengunjungi Kaliningrad, Sankt Peterburg, dan sejumlah wilayah di Distrik Federal Timur Jauh). 

“Mulai 1 Januari 2021, kebijakan e-visa sekali masuk (single entry, hingga 16 hari) akan diberlakukan. Dengan begitu, para pelancong mancanegara bisa bebas menjelajahi semua subjek federal Rusia. Hingga kini, belum ada rencana untuk mengubah peraturan keimigrasian warga asing di Rusia dengan visa elektronik,” kata Ivanov.

Pada Juni 2019, Presiden Vladimir Putin berjanji untuk menerapkan e-visa mulai 2021 demi memenuhi target pendapatan industri pariwisata sebesar $15,5 miliar per tahun pada 2024. The Moscow Times menulis, kesulitan memperoleh visa sering kali menjadi penghalang bagi para wisatawan asing untuk mengunjungi Rusia (hal itu tentu tak akan terjadi bila Anda mengikuti panduan yang telah kami susun berikut).

Untuk mengajukan e-visa, calon pengunjung harus mengisi aplikasi di situs web e-visa Departemen Konsuler Kementerian Luar Negeri Rusia (evisa.kdmid.ru) dan melampirkan foto. Aplikasi dapat dibuat selambat-lambatnya empat hari sebelum berangkat, tapi juga tak bisa lebih awal dari 20 hari sebelum tanggal kedatangan.

Sejak 2017, 18 negara telah menikmati kebijakan e-visa sekali masuk untuk mengunjungi Distrik Federal Timur Jauh Rusia. Pada 2019, kebijakan e-visa diperluas untuk para pelancong yang mengunjungi Kaliningrad dan Sankt Peterburg. Kini, negara-negara yang warganya bisa mengajukan e-visa ke daerah-daerah tersebut mencakup:

  1. Andorra
  2. Arab Saudi
  3. Austria
  4. Bahrain
  5. Belanda
  6. Belgia
  7. Bulgaria
  8. Denmark
  9. Estonia
  10. Filipina
  11. Finlandia
  12. Hongaria
  13. India
  14. Indonesia
  15. Iran
  16. Irlandia
  17. Islandia
  18. Italia
  19. Jepang
  20. Jerman
  21. Korea Selata
  22. Kroasia
  23. Kuwait
  24. Latvia
  25. Liechtenstein
  26. Lituania
  27. Luksemburg
  28. Makedonia Utara
  29. Malaysia
  30. Malta
  31. Meksiko
  32. Monako
  33. Norwegia
  34. Oman
  35. Polandia
  36. Portugal
  37. Prancis
  38. Qatar
  39. Republik Ceko
  40. Rumania
  41. San Marino
  42. Serbia
  43. Singapura
  44. Siprus
  45. Slovakia
  46. Slovenia
  47. Spanyol
  48. Swedia
  49. Swiss
  50. Tiongkok (termasuk Taiwan)
  51. Turki
  52. Vatikan
  53. Yunani

Pada 2020, Pemerintah Rusia hendak memperluas cakupan kebijakan e-visa. Subjek-subjek federal yang akan menerapkan e-visa tahun ini termasuk Republik Karelia, Altaysky krai, dan Krasnodarsky krai.

Mendapatkan e-visa Rusia sangat mudah, tetapi melewati perbatasan bisa memusingkan. Inilah sejumlah kiat supaya Anda terhindar dari masalah!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki