Jembatan Zolotoy (Emas), salah satu simbol Vladivostok.
Michael Runkel/Global Look PressPerdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin secara resmi menambah daftar negara yang warganya bisa mengunjungi wilayah Timur Jauh Rusia dengan e-visa, termasuk Indonesia. Demikian informasi tersebut dilaporkan kantor berita Interfaks, mengutip keputusan yang dipublikasikan pada situs Pemerintah Rusia.
Pemerintah Rusia pertama kali memperkenalkan e-visa pada Agustus 2017 bagi warga asing yang hendak melancong ke Vladivostok. Cakupan wilayah yang bisa dikunjungi dengan e-visa kemudian diperluas hingga sejumlah wilayah di Distrik Federal Timur Jauh. Meski begitu, kebijakan tersebut hanya berlaku bagi warga asing dari 18 negara, tidak termasuk Indonesia.
Namun mulai 27 Januari 2020, warga negara Indonesia beserta warga asing dari 35 negara lainnya telah ditambahkan ke dalam daftar negara penerima e-visa. Calon pengunjung bisa mengajukan e-visa untuk tujuan wisata, bisnis, atau misi kemanusiaan (dalam arti untuk “membangun hubungan/kerja sama olahraga, budaya, atau teknik/ilmiah”). Di luar itu, Anda harus mengajukan permohonan visa reguler.
Tak seperti visa reguler yang dikenakan biaya $80, e-visa sepenuhnya gratis. Selain itu, calon pengunjung pun tak memerlukan dokumen-dokumen kelengkapan visa, seperti surat undangan (invitation letter), bukti pemesanan hotel, atau dokumen apa pun yang mengonfirmasi tujuan perjalanan Anda ke Rusia.
Untuk mengajukan e-visa, Anda harus mengisi aplikasi di situs web e-visa Departemen Konsuler Kementerian Luar Negeri Rusia (evisa.kdmid.ru) dan melampirkan foto. Aplikasi dapat dibuat selambat-lambatnya empat hari sebelum berangkat, tapi juga tak bisa lebih awal dari 20 hari sebelum tanggal kedatangan.
Dengan mengantongi e-visa, seorang WNI bisa mengunjungi salah satu wilayah Distrik Federal Timur Jauh (Amurskaya oblast, Republik Buryatia, Zabaykalsky krai, Kamchatsky krai, Primorsky krai, Sakhalinskaya oblast, Khabarovsky krai, dan Okrug Otonom Chukotka) hingga delapan hari dalam satu kali perjalanan. Artinya, Anda hanya bisa mengunjungi wilayah yang visanya dikeluarkan khusus untuk memasuki daerah tersebut saja (dan hanya untuk sekali masuk atau single entry). Anda tak bisa terbang ke Vladivostok melalui Moskow, misalnya, karena Anda tidak akan diizinkan melewati pos pemeriksaan paspor di ibu kota Rusia (baca penjelasan selengkapnya di sini).
Pada 2019 lalu, Pemerintah Rusia telah mengizinkan WNI untuk mengunjungi Kaliningrad serta Sankt Peterbrug dan Leningradskaya oblast menggunakan e-visa. Dengan demikian, jumlah subjek federal Rusia yang kini bisa dikunjungi seorang WNI dengan e-visa — ditambah delapan wilayah di Timur Jauh — menjadi sepuluh daerah.
Jadi, tunggu apa lagi? Cari tahu lebih banyak mengenai destinasi wisata di Timur Jauh, seperti Vladivostok, Kamchatka, Chukotka, atau Sakhalin, dan kemasi barang-barang Anda untuk berlibur ke Rusia!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda