Benarkah Robert Oppenheimer Seorang Mata-mata Soviet?

Russia Beyond (Photo: btgbtg/Getty Images: AP)
Tidak ada yang bisa membuktikannya, namun karena tuduhan tersebut, ilmuwan tersebut dicopot dari jabatannya sebagai penasihat pemerintah AS.

Film biografi karya sutradara Christopher Nolan tentang Robert Oppenheimer — seorang kepala 'Proyek Nuklir Manhattan', tayang perdana pada hari Jumat, 21 Juli 2023, di berbagai negara. Plot film ini mencakup bagian yang sangat ambigu dari biografi sang ilmuwan — yang berhubungan dengan komunis. Tapi apakah itu nyata?

Cillian Murphy Adalah J. Robert Oppenheimer Dalam

'Bapak dari bom atom'

Itulah julukan yang diberikan kepada Oppenheimer, atas karyanya dalam 'Proyek Manhattan'. Proyek itu sendiri mengerjakan pembuatan bom atom — yang berjalan dengan sukses. Pada tahun 1945, setelah uji coba bom atom 'Trinity', AS menjadi negara pertama di dunia yang memiliki senjata nuklir. Oppenheimer sendiri mengatakan 20 tahun kemudian: "Kami tahu dunia tidak akan sama lagi. Beberapa orang tertawa, beberapa orang menangis, sebagian besar orang diam."

Pengerjaan proyek rahasia ini mulai aktif pada awal tahun 1940-an, tepat pada saat AS bergabung dengan Sekutu dalam Perang Dunia II. AS takut bahwa Nazi akan menjadi yang pertama mengembangkan bom atom - dan dengan ini, perlombaan senjata nuklir pun dimulai. Oppenheimer pun diundang sebagai kepala proyek, karena dia terkenal di komunitas ilmiah tentang studinya tentang partikel subatom.

J. Robert Oppenheimer dari laboratorium New Mexico dalam proyek pembuatan bom atom, memberikan kesaksian di hadapan Komite Urusan Militer Senat di Washington.

Pembuatan bom pun rampung ketika Nazi telah dikalahkan. Jadi, penggunaan bom nuklir yang pertama dan satu-satunya terjadi ketika AS memutuskan untuk mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, yang menewaskan sekitar 110.000 orang. Setelah tindakan mengerikan ini, Oppenheimer bertemu dengan Presiden Amerika Harry Truman dan diduga berkata kepada sang presiden: "Tangan saya berlumuran darah..." Hanya setelah tragedi tersebut, sang ilmuwan baru memahami sepenuhnya kekuatan mengerikan dari ciptaannya.

Pada bulan Oktober 1945, Oppenheimer mengundurkan diri. Namun, dia tidak pernah menentang senjata nuklir secara umum dan, ketika sebuah ide untuk mengembangkan bom hidrogen yang lebih besar diusulkan, dia tidak menentangnya. Dia hanya tidak antusias dengan pemikiran ini, karena, menurut penilaiannya, bom H akan terlalu kuat untuk digunakan di medan perang dan AS seharusnya berkonsentrasi pada produksi bom jenis Hiroshima.

Bom atom pertama AS meledak dalam sebuah uji coba di Alamogordo, N.M., 16 Juli 1945.

Mengapa Oppenheimer dicap sebagai komunis?

Sepertinya, tuduhan sebagai mata-mata untuk Uni Soviet hanyalah upaya untuk mengalahkan Oppenheimer dalam perebutan administratif tentang produksi bom H. Oppenheimer tetap sangat berpengaruh di awal tahun 1950-an — dia diangkat sebagai ketua dewan penasihat Komisi Energi Atom dan direktur Institut Studi Lanjutan di Princeton. Penentangannya terhadap produksi bom H benar-benar dapat mempengaruhi penganggaran di masa depan.

Badan intelijen AS benar-benar memiliki beberapa kartu As di tangan mereka. Istri Oppenheimer, saudara laki-lakinya, dan beberapa rekan ilmuwan pernah menjadi anggota partai komunis dan bahkan Oppenheimer sendiri menghadiri beberapa pertemuan. Selain itu, dia secara terbuka mendukung beberapa ide partai dan pernah menjadi pendukung perjuangan anti-fasis dalam perang saudara Spanyol — oleh karena itu, dia pun diduga mendukung paham komunisme. Tak ada yang pernah membuktikan bahwa ia direkrut oleh badan intelijen Soviet atau memberikan informasi apa pun kepada komunis. Namun, bersahabat dengan seorang komunis saja sudah cukup alasan untuk dituduh tidak setia di era Perang Dingin.

J. Robert Oppenheimer, istrinya Katherine dan putrinya Toni mengunjungi Acropolis di Athena, Yunani, 28 Mei 1958.

Sebuah sidang yang diadakan pada tahun 1954 memutuskan untuk mencabut izin Oppenheimer dan dia diberhentikan dari posisi penasihat pemerintah AS. Kemudian, Oppenheimer dibebaskan pada dua kesempatan; pada tahun 1959 dan 1963. Pada tahun 1959, salah satu mantan kolega Oppenheimer bersaksi bahwa kampanye melawan ilmuwan tersebut tidak lain adalah aksi balas dendam, dan pada tahun 1963, presiden Lyndon Johnson menganugerahkan penghargaan bergengsi Fermi Award kepada Oppenheimer.

Pada tahun 2022, Departemen Energi AS mengakui bahwa pengadilan Oppenheimer cacat dan bias.

Penghargaan sains Enrico Fermi, salah satu penghargaan sains yang paling didambakan, dianugerahkan kepada Dr. J. Robert Oppenheimer dalam sebuah upacara di Gedung Putih, 2 Desember 1963.

Selanjutnya, Rusia dalam Film Amerika: Representasi dan Stereotip

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki