Rusia Ciptakan Drone Pengintaian Terbaru, Merlin-VR

Aleksey Kudenko/Sputnik
Drone tersebut dirancang untuk melakukan pemantauan udara dalam mode otomatis dan semiotomatis secara terus-menerus selama sepuluh jam.

Rusia memnciptakan pesawat udara nirawak (drone) pengintaian militer terbaru Merlin-VR. Drone tersebut mampu beroperasi pada ketinggian hingga lima kilometer.

Dengan daya angkut maksimum hingga 6,5 ​​kilogram, Merlin-VR dirancang untuk melakukan pemantauan udara dalam mode otomatis dan semiotomatis secara terus-menerus selama sepuluh jam.

Perangkat ini mampu membawa berbagai macam stasiun lokasi optik yang dapat beroperasi baik dalam rentang spektrum kasatmata maupun inframerah. Berkat penggunaan mesin hibrida dan kemampuan pendakiannya yang tinggi, musuh tak akan mudah mendeteksi drone ini.

Kepada RIA Novosti, narasumber di kompleks industri militer Rusia mengatakan bahwa drone tersebut telah ditunjukkan kepada perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia. Kini, mereka tengah mempertimbangkan kemungkinan waktu pengujian perangkat canggih tersebut.

Dikembangkan di Institut Riset Ilmiah Telekomunikasi Modern Smolensk, perusahaan pengembang Merlin-V terlebih dahulu mempresentasikan proyek kompleks nirawak Filibuster dengan drone Merlin-21BM yang kelak dilengkapi dengan sensor optik atau stasiun radar. Pesawat nirawak ini memiliki dimensi, waktu penerbangan, dan ketinggian yang jauh lebih kecil, serta muatan yang lebih sederhana daripada Merlin-VR.

Belum lama ini, Rusia juga meluncurkan drone dengan kecerdasan buatan yang kelak memimpin armada drone bunuh diri dan memberi perintah secara otomatis.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki