Rusia Kembangkan Rudal Hipersonik Jarak jauh X-95

Pesawat pengebom strategis Tu-160.

Pesawat pengebom strategis Tu-160.

Kementerian Pertahanan Rusia/Global Look Press
Dominasi di bidang kedirgantaraan dianggap sebagai syarat terpenting untuk memenangkan peperangan.

Rusia tengah mengembangkan rudal hipersonik jarak jauh terbaru X-95, kata Kolonel Jenderal Vladimir Zarudnitsky, Kepala Akademi Militer Staf Umum, dalam sebuah artikel untuk majalah Voennaya Mysl.

Zarudnitsky meyakini bahwa dominasi di bidang kedirgantaraan merupakan syarat terpenting untuk memenangkan peperangan. Hal tersebut, menurutnya, dapat dicapai melalui penggunaan pesawat tempur dan serbu yang efektif.

“Karena itulah, model senjata dan peralatan khusus militer yang baru dan modern sedang dikembangkan dan diadopsi untuk Pasukan Kedirgantaraan Rusia, seperti pengebom strategis Tu-160M, sistem rudal hipersonik Kinzhal, senjata udara jarak jauh berpresisi tinggi, khususnya, rudal hipersonik X-95,” tulis Zarudnitsky.

Selain itu, tambahnya, pesawat udara nirawak (drone), radar, sistem rudal antipesawat, dan peralatan militer canggih lainnya juga sedang dibuat.

Narasumber di kompleks industri militer mengatakan kepada RIA Novosti bahwa rudal hipersonik terbaru itu dikembangkan untuk pengebom Tu-22M3M dan Tu-160M, serta Kompleks Aviasi Perspektif untuk Penerbangan Jarak Jauh (PAK DA).

“Prototipe rudal tersebut telah diuji pada pesawat pengebom,” tambah sang narasumber.

Pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan bahwa berbagai sistem berbasis hipersonik akan menjadi tulang punggung pasukan pencegah nonnuklir Rusia.

Sekarang, militer Rusia tengah mengincar kompleks pesawat tempur eksperimental dengan rudal hipersonik Kinzhal, yang selama pengujian mencapai kecepatan Mach 10. Rudal hipersonik intrapesawat juga sedang dikembangkan untuk pesawat tempur generasi kelima Su-57. Kapal dan kapal selam Angkatan Laut Rusia direncanakan akan dipersenjatai dengan rudal jelajah Zircon, apalagi fregat Admiral Gorshkov telah berhasil menembakkan rudal tersebut pada 19 Juli.

Majalah American Aviation Week memilih pesawat pengebom strategis Tu-160 sebagai pesawat militer Rusia yang paling berbahaya. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki