Menurut keterangan yang ditulis Kementerian Pertahanan pada situs resminya, para awak yang terdiri dari komandan ranpur, operator senjata, dan pengemudi harus menempuh jarak sekitar delapan kilometer dan mengatasi berbagai rintangan, di antaranya parit antitank, model jembatan lintasan, perhentian di tanjakan, jalur lintasan dengan ranjau darat, lintasan di antara tiang-tiang turunan, lereng, serta jalur berapi dan berair.
Pada setiap putaran, awak ranpur juga harus menembak sasaran berupa mobil lapis baja yang muncul sebanyak tiga kali selama 30 detik, dari jarak 1400 meter, 1500 meter, dan 1600 meter menggunakan meriam otomatis 30mm. Target lain yang juga harus dihancurkan adalah peluncur granat antitank genggam yang juga muncul sebanyak tiga kali selama 30 detik dari jarak 500 meter, 600 meter, dan 700 meter, dengan senapan mesin koaksial.