Turki Negosiasikan Pembelian S-400 Tahap II, Rusia: Tak Mungkin Transfer Teknologi 100 Persen

Dmitry Vinogradov/RIA Novosti
Turki tengah menegosiasikan pembelian sistem rudal antipesawat S-400 tahap kedua.

Ankara tengah menegosiasikan pembelian sistem rudal antipesawat S-400 tahap kedua, termasuk kemungkinan kerja sama transfer teknologi, lapor portal berita Rossiyskaya Gazeta.

“Proses negosiasi masih berjalan dan hampir selesai. Saya pikir, Turki tak akan membatalkan niatnya untuk membeli senjata S-400 kami untuk kedua kalinya,” kata Kepala Rostec Sergei Chemezov kepada RT.

Selain itu, Chemezov mengatakan bahwa kontrak tersebut memberikan opsi untuk pemroduksian komponen tertentu dari sistem pertahan S-400 oleh pihak Turki.

“Kami tak mungkin melakukan transfer teknologi 100 persen. Sekalipun kami mau, Turki kemungkinan tidak akan mampu memproduksi sepenuhnya sistem berteknologi tinggi semacam itu di negaranya, kata Chemezov.

Sebelumnya, Ankara telah membeli dua unit S-400. Ditandatangani oleh presiden kedua negara pada 2018, kontrak pemasokan tersebut bernilai sekitar $2,5 miliar.

Setiap unit S-400 memiliki empat instalasi peluncuran yang masing-masingnya berisi empat misil. Oleh karena itu, secara total, setiap unit memiliki 16 misil yang mampu menembak jatuh jet tempur generasi kelima dan misil jelajah pada jarak 200 km.

Produksi massal pesawat tempur AS generasi kelima F-35 Lightning II tersendat gara-gara masalah pengiriman suku cadang dari Turki. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki