Produksi massal pesawat tempur AS generasi kelima F-35 Lightning II tersendat gara-gara masalah pengiriman suku cadang dari Turki. Karena membeli sistem pertahanan udara Rusia S-400, AS mendepak Turki dari program produksi bersama F-35, lapor portal berita militer berbahasa Inggris Breaking Defense.
Meskipun Lockheed Martin, produsen pesawat tempur tersebut, telah menemukan pemasok baru untuk 1.005 bagian pesawat yang sebelumnya dikirim oleh Turki, produksi 15 bagian utama lainnya justru belum memenuhi jumlah yang dibutuhkan.
Pada November lalu, Defense News melaporkan bahwa ketertarikan negara-negara Teluk terhadap S-400 Ruisa memaksa Amerika Serikat untuk mengundur penjualan F-35 Lightning II ke negara-negara di kawasan tersebut. Situs tersebut menyebutkan, AS perlu mencari pabrikan baru untuk memproduksi 12 dari 1.000 bagian pesawat yang diproduksi di Turki.
Turki adalah salah satu mitra Amerika dalam produksi pesawat tempur F-35 Lightning II. Setelah Ankara memperoleh S-400 dari Moskow, Washington mengeluarkan negara itu dari program ini demi mengantisipasi pencurian teknologi.
Moskow telah menjual beberapa unit senjata antipesawat yang sangat kuat kepada Ankara dan berencana membangun sejumlah perusahaan militer di Turki. Lantas, rahasia teknologi Rusia apa yang akan NATO dapatkan?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda