Sistem S-400 mampu melindungi langit dari misil, jet tempur, bomber, dan helikopter musuh; juga melindungi target udara modern seperti pesawat generasi kelima, misil balistik dan jelajah, serta sistem senjata berteknologi tinggi lainnya.
Mihail Mokrushin/RIA Novosti“Kami tidak mau memberi mereka kode elektronik yang bersifat rahasia ini. Menurut perjanjian, layanan teknis hanya boleh dilakukan oleh Rusia dan mereka tidak boleh mengetahui isi sistem,” ujar seorang sumber militer kepada Gazeta.ru.
Menurut Gazeta.ru, hal ini berlaku untuk salah satu elemen kunci senjata: sistem identifikasi teman atau musuh.
“Kami tidak menyetujui permintaan mereka untuk mengetahui akses ke dalam sistem S-400, jadi sistem identifikasi teman atau musuhnya akan dibuat di Rusia. Turki memaksa kami memberitahu kata kunci dan kendali terhadapnya, tapi kami menolak,” ujar sang sumber.
Di akhir bulan September, Turki mentransfer pembayaran pertama untuk S-400. Menurut pemimpin redaksi majalah Arsenal Otechestva Viktor Murakhovsky, Ankara baru akan menerima sistem ini pada 2020.
“Saat ini Rusia sedang menyelesaikan persenjataan ulang tentara-tentaranya dengan S-400, setelah itu memenuhi kewajiban berupa pesanan dari Tiongkok dan India terkait sistem ini. Baru kemudian, Almaz-Antei (perusahaan pengembang S-400) akan mulai mengerjakan sistem ini untuk Turki,” ujarnya kepada Russia Beyond.
S-400 Triumph – julukan NATO: “Growler” – diciptakan pada awal abad ke-21.
Ia mampu melindungi langit dari misil, jet tempur, bomber, dan helikopter musuh; juga melindungi target udara modern seperti pesawat generasi kelima, misil balistik dan jelajah, serta sistem senjata berteknologi tinggi lainnya.
Setiap kompleks S-400 memiliki satu peluncur roket dan sejumlah alat pembantu lainnya, seperti radar canggih. Ia juga memiliki kemampuan menghancurkan target di jarak hingga 400 kilometer.
Satu keunggulan S-400 adalah bahwa ia tidak unidirectional (bergerak atau beroperasi satu arah); dengan ini, radius serangannya 600 kilometer.
Seperti yang dikatakan Murakhovsky, ini salah satu faktor kunci yang membuat Turki – anggota NATO – untuk membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia ini. Sebagai perbandingan, kompetitor utama S-400 buatan Amerika, MIM-104 Patriot – hanya mampu menjangkau jarak 180 kilometer dan unidirectional.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda