Helikopter Mi-28 bersiap lepas landas.
Kementerian Pertahanan Rusia/Global Look PressMi-24
Alexei Kudrenko/SputnikPrototipe helikopter legendaris ini muncul pada 1971. Para perancang Mi-24 membayangkan pesawat udara berbaling-baling ini sebagai pencampuran helikopter dan kendaraan infanteri. Selain dilengkapi perlindungan lapis baja dan persenjataan yang mematikan, Mi-24 memiliki ruang untuk mengangkut hingga delapan prajurit infanteri ke medan perang dan dapat memberikan dukungan tembakan bagi pasukan amfibi.
Namun, pada kenyataannya, operasi amfibi jarang terjadi dan helikopter ini lebih sering digunakan untuk menyerang pasukan musuh. Dikenal sebagai Hind ‘Kijang’ di negara-negara NATO, Mi-24 secara tak resmi juga dijuluki Crocodile karena tampilannya yang garang, mirip buaya.
Selama bertahun-tahun, helikopter Mi-24 digunakan dalam banyak konflik militer di seluruh dunia dan bahkan menjadi salah satu simbol Soviet yang paling dikenal luas selama peperangan di Afganistan.
Mi-28
Yevgeny Volkov (CC BY 3.0)Helikopter jenis ini pertama kali muncul pada 1987. Sejak itu, beberapa versi modernnya muncul di pasaran. Mi-28 adalah helikopter serang yang beroperasi pada siang dan malam hari serta segala cuaca. Karena itulah, ia dijuluki Pemburu Malam. Berbeda dengan Mi-24, helikopter ini tidak memiliki ruang untuk membawa infanteri. Ia hanya dapat menampung pilot dan penembak.
Mi-28 dapat membawa rudal dan roket. Helikopter ini bahkan dilengkapi dengan meriam otomatis yang dapat menyemburkan antara 200 dan 800 peluru per menit.
Helikopter Mi-28 telah diekspor ke banyak negara, seperti Kenya, Aljazair, India, Irak, dan Venezuela.
Ka-52 di Pangkalan Udara Torzhok
Alex Beltyukov (CC BY-SA 3.0)Pada 1980-an, insinyur-insinyur biro desain Kamov menciptakan helikopter kursi tunggal terbaru, Ka-50. Meski kemampuan manuvernya luar biasa, Black Shark ‘Hiu Hitam’, julukan helikopter itu, tak mudah dioperasikan untuk seorang pilot.
Lebih dari satu dekade kemudian, para insinyur Rusia mengembangkan versi modifikasi helikopter tersebut. Ka-52, turunan Ka-50, dirancang untuk menampung dua pilot. Dengan demikian, masalah pun terpecahkan. Ka-52 mulai mulai diproduksi massal pada 2008. Dijuluki Aligator, Ka-52 dapat beroperasi pada siang ataupun malam, serta dalam kondisi cuaca buruk sekali pun. Seperti Mi-28, helikopter ini juga dipersenjatai meriam otomatis.
Helikopter Mi-8 milik Satuan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Leningrad selama salah satu tahapan kompetisi Aviadarts 2020.
Kementerian Pertahanan Rusia/Global Look PressHelikopter berturbin ganda ini lebih besar daripada Mi-24, Mi-28, atau Ka-52. Mi-8 dirancang sebagai helikopter angkut. Meski begitu, helikopter ini juga digunakan untuk operasi sipil dan militer. Dalam misi tempur, ia bisa berfungsi sebagai pos komando udara, angkutan udara bersenjata, dan pesawat pengintai.
Helikopter ini terbilang panjang umur. Pertama kali diproduksi massal pada 1967, Mi-8 masih diproduksi hingga kini. Dengan demikian, Mi-8 menjadi helikopter yang paling banyak diproduksi di dunia sepanjang sejarah.
Karena helikopter ini digunakan secara luas di Rusia dan luar negeri, jumlah modifikasinya tak terhitung. Tiap modifikasi dirancang untuk tujuan sipil atau militer tertentu, seperti operasi pencarian dan penyelamatan, pengiriman unit antiranjau, pengangkutan dan kargo, dll.
Helikopter Mil Mi-26 Pasukan Kedirgantaraan Rusia di Torzhok.
Alex Beltyukov (CC BY-SA 3.0)Inilah helikopter terbesar yang pernah diproduksi secara massal. Memulai debutnya pada 1980, helikopter multiguna ini masih diproduksi hingga kini dan, seperti Mi-8, digunakan baik untuk operasi sipil maupun militer.
Mi-26 dirancang untuk mengangkut kargo berat. Helikopter raksasa ini menggantikan Mi-6 yang saat itu merupakan helikopter terbesar di dunia. Dibandingkan dengan pendahulunya, Mi-26 memiliki kabin dua kali lebih luas dan kapasitas muatan hingga 20 ton.
Helikopter ini amat berjasa selama bencana reaktor nuklir Chernobyl. Kala itu, Mi-26 langsung disesuaikan untuk upaya pengisolasian dan menutup objek-objek yang tercemar di area yang terdampak ledakan reaktor.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda