Pabrik Kamov, Bengkel Helikopter Tercanggih Era Uni Soviet

Helikopter tempur bekursi satu Ka-50 Black Shark di lapangan udara.

Helikopter tempur bekursi satu Ka-50 Black Shark di lapangan udara.

Vladimir Fedorenko/RIA Novosti
Bersamaan dengan pencapaian-pencapaian pabrik Mil yang tersohor dalam bidang helikopter, pabrik Kamov menjadi pilar kembar lain dalam industri helikopter Rusia, berkembang dari spesialis di bidang pengintaian menjadi produsen utama helikopter tempur.

Meski biro desain helikopter Nikolai Kamov dalam beberapa aspek tertutupi oleh bayang-bayang pabrik Mil bersama Mikhail Mil, Kamov merupakan pendorong pertumbuhan masif dalam sektor tersebut sejak 1940-an.

Sebagai warga Irkutsk Siberia yang merupakan putra seorang guru, Kamov dikenal sebagai pria yang rendah hati. Namun, tak ada yang meramalkan kebangkitannya sebagai salah satu insinyur perancang helikopter terbesar dalam sejarah.

Pada 1920-an, pembangunan pesawat baling-baling di Uni Soviet merupakan hasil kerja individu dan dilakukan dalam kondisi sulit. Lokakarya semacam itu yang menumbuhkan masa depan pabrik Kamov.

Pada 1929, sang insinyur berusia 27 tahun membangun helikopter autogyro reduced pertama Soviet. Pengunaan praktisnya diabaikan, namun potensi teknologi aviasi ini segera menarik perhatian. Gyro Kamov lalu digunakan di bidang agrikultur, khususnya di wilayah pegunungan di mana pesawat konvensional tak bisa digunakan.

Frigat Obraztsova bersiap untuk menerima helikopter Ka-25 pada tahun 1976. Sumber: Mikhail Kuhtarev/RIA Novosti

Pada 1938, desain ini ambil bagian dalam ekspedisi untuk menyelamatkan petualang Soviet yang pernah menjelajahi kutub dan terdampar (dan hanyut) di potongan es ke lautan, dan pada Perang Dunia II, helikopter digunakan untuk pengintaian dan transportasi barang serta orang, sangat berguna karena dapat mendarat dan lepas landas tanpa landasan pacu.

Didorong oleh Kecerdikan

Bibit pertumbuhan pabrik helikopter terpopuler ini mulai dituai pada 1940—ketika sebuah biro desain terpisah didirikan di bawah Kamov—yang kini sadar bahwa karyanya memiliki masa depan. Ia adalah insinyur yang memberi nama desain vertolet dalam bahasa Rusia, yang dapat diterjemahkan sebagai 'twist flyer'.

Setelah perang, peluang pendanaan tumbuh untuk cabang baru dalam industri militer Uni Soviet. Bersama dengan pabrik Mil, biro desain Kamov menjadi mesin utamanya, dan sejak awal helikopter Kamov memiliki satu fitur yang membedakannya dengan yang lain: baling-baling yang berputar koaksial.

Idenya sederhanya dan cerdas: dua sekrup atau baling-baling ditempatkan pada satu poros namun berputar dengan arah yang berlawanan. Teknik ini membuat pilot bisa melakukan manuver dengan lebih baik. Pada 1948, biro desain Kamov muncul sebagai unit desain dan produksi penuh, berkantor pusat di kota Lyubertsy.

Nikolay Kamov. Sumber: RIA Novosti

Spesialisasi pertama biro ini dalam produksi helikopter ialah untuk marinir. Prototipe pertama Kamov, Ka-8, diajukan pada 1944, ditujukan bagi komunikasi marinir dan pengintaian. Namun, inovasi teknis pesawat pertama ini terbukti sukses sehingga ia menjadi model dasar untuk berbagai jenis helikopter baru, yaitu Ka-10, Ka-15, dan Ka-18. Namun, terobosan besar sesungguhnya adalah Ka-25, helikopter Soviet pertama yang khusus digunakan untuk pertempuran, yang bertugas untuk mendeteksi dan menetralisir kapal selam musuh.

Tanpa penanda lokasi di permukaan, Ka-25 merupakan pesawat pertama yang memiliki visibilitas keliling. Ka-25 kemudian berkembang menjadi Ka-27, yang melahirkan sebuah keluarga baru helikopter, yakni pesawat penyelamat Ka-27PS dan ekspor helikopter tempur Ka-28, serta pesawat pengangkut tentara Ka-29. Variasi radar Ka-31 merupakan perkembangan yang unik, dengan teknologi radar yang cukup kuat untuk mendeteksi kapal musuh, pesawat dan rudal hingga 200 mil.

Dari Hiu Hingga Buaya

Pada 1980-an, pabrik Kamov memperluas lingkupnya. Biro desain ini juga mengembangkan helikopter serang, yang paling terkenal adalah Ka-50 atau  “Hiu Hitam” yang mampu mengangkut beragam meriam dan senapan mesin, rudal jelajah dan rudal tanpa kendali, serta bom biasa.

Namun, desain tersebut memiliki satu kelemahan: kabin hanya menampung satu pilot yang tak bisa menerbangkan pesawat sekaligus mendeteksi dan menyerang target. Muncul ide untuk menggunakan Ka-52 secara berpasangan, membagi jangkauan misi operasional.

Kemudian muncul seri modifikasi Ka-50 yang bekursi ganda, Ka-52 Alligator. Kini, helikopter ini merupakan andalan pabrik Kamov, dan prospeknya sangat cerah. Sebelum 2020, Angkatan Udara Rusia akan mendapat 145 Ka-52, menanamkan pertumbuhan menuju teknologi helikopter generasi berikutnya.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki