Tiga Senjata Terbesar Sepanjang Sejarah Militer Rusia

Doomych
Inilah segala hal yang kami ketahui (dan bisa kami sampaikan) tentang senjata-senjata terbesar yang telah dan masih mempertahankan kedaulatan negara ini sepanjang abad ke-20 dan ke-21.

Tank Tsar

Selama Perang Dunia I, seorang insinyur Rusia merancang sebuah tank yang dapat menghancurkan seluruh benteng dengan sekali tembakan. “Monster” yang terbuat dari baja dan campuran logam itu berdiri setinggi rumah tiga lantai, dengan panjangnya mencapai 18 meter dan lebar 12 meter. Karena penampilannya yang mengesankan dan persenjataannya yang mengerikan, senjata ini dijuluki Tank Tsar.

Dengan bobot 60 ton, mesin penghancur ini amat lamban. Meskipun menggunakan mesin pesawat, kecepatannya hanya mencapai 17 km/jam.

Bodi senjata dilapisi pelindung lapis baja, sedangkan meriamnya dilengkapi dengan peluru kaliber 76,2 mm yang dapat menembus dinding. Setiap meriam dapat membawa 60 peluru. Dalam pertempuran, Tank Tsar dilindungi oleh beberapa senapan mesin Maxim yang mampu menyemburkan puluhan ribu peluru 7,62 milimeter.

Selain itu, tak kurang dari 15 awak diperlukan untuk mengendalikan raksasa lapis baja ini.

Namun, uji coba pertama “monster” itu tak berhasil. Roda belakang Tank Tsar tersangkut di tanah setelah struktur utama kendaraan itu keluar dari basis penyokongnya, dan tak bisa bergerak. Ini terjadi lantaran salah perhitungan — beban di bagian belakang terlalu berat, menekan roda-roda tank hingga mandek.

Alhasil, tank itu dibiarkan berkarat di tengah hutan sebelum akhirnya dipreteli pada 1923 setelah Perang Saudara Rusia.

ODAB (Bapak dari Semua Bom)

Tentara Rusia memiliki bom peledak berbahan bakar udara (ODAB). Kekuatan destruktif bom ini sebanding dengan hulu ledak nuklir, tetapi ledakan yang dihasilkan bom ini tidak akan meninggalkan awan radioaktif.

Dengan muatan setara 40 ton TNT, senjata mematikan itu tampaknya memang layak dijuluki Bapak dari Semua Bom. Pada bagian moncong “sang bapak” terdapat sebuah perangkat yang akan mencampurkan bahan peledak di dalam inti ketika ia ditembakkan. Proses ini diaktifkan dengan sebuah pengatur waktu. Ketika itu terjadi, aerosol (yang berada di dalam moncong) berubah menjadi campuran zat yang diledakkan oleh sekering. Bom ini menciptakan gelombang luar biasa, yang pada titik ledakan akan membentuk ruang hampa udara. Berkat perubahan tekanan ini, segala objek yang berada di pusat ledakan akan benar-benar meledak dari dalam, baik itu manusia, persenjataan, benteng, maupun struktur pertahanan milik musuh lainnya.

Senjata itu dibuat untuk menunjukkan kekuatan Rusia di bidang bom konvensional nonnuklir. Untunglah, Bapak dari Semua Bom tidak diproduksi secara massal — hanya ada satu di dunia dan tak pernah digunakan di medan perang.

Mi-26

Monumentalisme Soviet bahkan terwujud dalam helikopter-helikopter pada 1970-an. Uni Soviet berhasil menciptakan helikopter angkut terbesar di dunia, Mi-26. Jika dibandingkan dengan Boeing 737, helikopter ini bahkan lebih panjang!

Tak hanya itu, diameter baling-baling Mi-26 bahkan empat meter lebih panjang daripada lebar sayap Boeing 737.

Dengan muatan seberat 56 ton, yang dapat didistribusikan secara merata menggunakan penahan bom eksternal atau internal, helikopter ini dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 270 km/jam dan menempuh jarak sejauh 800 kilometer tanpa mengisi bahan bakar.

Meriam Tsar di Kremlin masuk dalam Rekor Dunia Guinness sebagai meriam dengan kaliber terbesar di dunia. Namun, apakah senjata ini pernah ditembakkan?

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki