Meriam Tsar: Senjata Raksasa Pelindung Kremlin di Abad Pertengahan

Meriam Tsar di Kremlin.

Meriam Tsar di Kremlin.

Nikolai Galkin/TASS
Meriam Tsar pantas mendapatkan nama yang disematkan kepadanya – ia adalah meriam terbesar di dunia. Artileri kekaisaran ini diciptakan untuk mempertahankan Kremlin, di mana ia telah menetap selama lebih dari 400 tahun. Ada rumor bahwa meriam tersebut tidak pernah menembakkan proyektil, tapi ini tidak benar.

Meriam Tsar di Kremlin masuk dalam Rekor Dunia Guinness sebagai bombard (meriam abad pertengahan untuk melemparkan batu) dengan kaliber terbesar di dunia. Ia didesain untuk menembakkan peluru meliam seberat 800 kilogram. Meriam ini sendiri beratnya 40 ton dan butuh 200 kuda untuk memindahkannya.

Kaliber Meriam Tsar adalah 890 milimeter. Senjata artileri yang lebih besar ada, seperti Mortir Mallet di Inggris dan Little David di AS, yang masing-masing berkaliber 914 milimeter. Namun begitu, senjata-senjata ini adalah mortir, bukan meriam.

Perlu diketahui juga bahwa mortir pertama diproduksi abad ke-19 dan ke-20 dengan teknologi yang Sudah mulai modern, sementara Meriam Tsar terbuat dari perunggu dan dibuat pada 1586 di Moskow oleh pencetak perunggu Andrey Chokhov.

Chokhov membuat meriam besar ini saat masa kekuasaan Tsar Fyodor Ivanovich, anak Ivan yang Mengerikan. Ada wajahnya di laras sang meriam, di mana ia digambarkan dengan mahkota di kepalanya dan tongkat kerajaan di tangannya, sambil duduk di atas kuda. Ada tulisan di atas sang tsar: “Anugerah Tuhan, Tsar dan Adipati Agung Fyodor Ivanovich, Pemimpin dari semua Rusia Agung.” Ada dua tulisan lain, yaitu tulisan pembuat meriam dan pernyataan bahwa ia dibuat atas permintaan tsar.

Ada teori bahwa meriam ini mendapatkan namanya karena citra sang tsar. Namun, lebih dipercaya bahwa nama itu lebih karena ukuran besar sang meriam, yang pada saat itu terhitung luar biasa.

Pernahkah Ia Menembak?

Beberapa orang berargumen bahwa Chokhov menciptakan meriam ini sebagai cara membuat orang asing terkesan dengan kehebatan Moskow, bukan sebagai senjata asli. Menurut teori ini, meriam itu bukan untuk ditembakkan dan memang tak pernah menembak. Namun begitu, saat meriam direstorasi ada 1980, spesialis dari Akademi Artileri menemukan residu bubuk mesiu dan menyimpulkan bahwa ia pernah menembak setidaknya sekali.

Informasi yang kami terima mengenai penggunaan Meriam Tsar juga bertentangan dengan teori bahwa ia dibuat hanya untuk keperluan propaganda. Meriam itu diletakkan dengan kerangka khusus di Lapangan Merah. Ia seharusnya digunakan untuk pertahanan Kremlin dari sisi timur, tapi tak pernah benar-benar digunakan. Pada abad ke-18, meriam tersebut dipindahkan ke Gudang Senjata Kremlin.

Saat penjajahan Napoleon pada 1812, ada kebakaran di Moskow dan alat angkut meriam hancur, maka dari itu kemudian diciptakanlah alat angkut dari besi. Pada masa inilah peluru meriam yang ada di depannya juga dibuat. Peluru-peluru ini hanyalah hiasan dan terlalu besar bahkan untuk digunakan Meriam Tsar.

 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki