Berdasarkan skenario latihan, unit-unit tank berbaris menuju posisi tembak dengan didukung helikopter Mi-24 serta sistem roket peluncuran ganda Grad dan Uragan. Para prajurit harus merebut sebuah jembatan dan menghancurkan kelompok bersenjata ilegal. Kali ini, mereka harus menerapkan taktik “ayunan”.
Seperti apa gambaran taktik “ayunan” tersebut? Pada dasarnya, tank akan mengambil posisi yang telah dipersiapkan sebelumnya, melepaskan tembakan, dan dengan cepat mundur. Awak-awak yang terlatih melakukan semua operasi ini dalam hitungan detik dan sama sekali tak tersentuh oleh musuh lantaran tak ada waktu untuk merespons serangan yang tak terduga. Manuver ini kemudian diulangi beberapa kali.
Ketika taktik ini digunakan, musuh tak bisa menebak tank mana yang akan melepaskan tembakan selanjutnya.
Sementara itu, taktik “komidi putar” pun tak kalah manjur. Ketika satu tank menembak dari posisi diam, awak tank kedua buru-buru memuat amunisi. Ketika tank pertama maju menembak sayap musuh, yang kedua mengambil posisi untuk menembak dari tempat berlawanan. Begitulah taktik ini dilakukan terus-menerus tanpa henti. Akibatnya, musuh terus menerus diserang, tidak bisa membalas tembakan.