Kalashnikov Concern meluncurkan senapan mesin ringan RPL-20 dengan kaliber 5,45x39mm, sama seperti yang dimiliki senapan serbu AK-12 di pameran senjata Army-2020 pada penghujung Agustus lalu. Senjata baru ini ditujukan untuk para pasukan elit Spetsnaz.
Seperti yang dinyatakan oleh Kalashnikov, senapan mesin ini didasarkan pada senapan mesin ringan RPK-16 dengan modifikasi setelah operasi uji tempur. Saat ini, hanya prototipe senapan mesin itu yang diproduksi dan sedang menjalani pengujian pabrik.
Perbedaan RPL-20 dengan RPK-16
Sebelum RPL-20, Rusia tidak memiliki senapan mesin yang diberi sabuk amunisi AK-74M dan AK-12. RPL-20 adalah pengembangan fundamental baru, yang bagian dalamnya tetap dirahasiakan oleh Kalashnikov.
“Tak ada yang bisa dikatakan tentang jeroan RPL-20, semuanya dirahasiakan. Lagipula, teknologinya tidak dipatenkan. Jadi, untuk memastikan orang lain tidak menyalinnya dan menyebarkannya sebagai milik mereka, kami tidak mengungkapkan apa yang ada di baliknya,” ujar Kepala Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknik Militer Vladimir Onokoi kepada Russia Beyond.
Alhasil, saat ini mustahil mengatakan bahwa senapan mesin RPK-16 bersembunyi di bawah kerangka RPL-20, atau itu benar-benar senapan yang benar-benar baru.
Namun, jika dilihat dari eksteriornya RPL-20 dibuat untuk lebih memudahkan pekerjaan pasukan komando Spetsnaz .
Pertama, senapan mesin baru ini menawarkan sejumlah perbedaan fungsional dengan pendahulunya, termasuk kotak baru untuk sabuk amunisi kain yang dapat menampung 100 seratus peluru kaliber 5,45x39 mm. Ini adalah fitur penting karena efektif menghilangkan batas jumlah amunisi yang tersedia sebelum memuat ulang. Tidak ada yang bisa mencegah penembak memasang sabuk untuk 300, 500, atau bahkan 700 peluru, yang diumpankan oleh seorang pembantu.
“RPL-20 lebih ringan 2,3 kg dari pesaing langsungnya, FN Minimi Belgia — senapan mesin bersabuk amunisi yang paling terkenal dan paling ringan di dunia. Itu sepertiga dari berat senapan mesin dengan amunisinya. Ini luar biasa, ” kata Onokoi.
Terlebih lagi, senjata ini memiliki mekanisme kontrol tembakan dua sisi sehingga dapat digunakan juga oleh orang bertangan kidal, bipod (penyangga) dan pembidik baru, serta popor dengan dudukan yang dapat disesuaikan.
“Senapan mesin itu kemungkinan akan memasuki layanan dengan pasukan khusus dan tentara dengan bentuknya yang saat ini. Tes dan negosiasi resmi dengan militer berjalan mulus dan transparan. Saya pikir semuanya akan baik-baik saja dan akan segera diadopsi seperti yang diungkapkan pada Army-2020,” jelas juru bicara Kalashnikov Concern.
Selain itu, RPL-20 juga dilengkapi laras yang dapat dilepas sehingga memungkinkan untuk ditukar sesuai dengan jangkauan yang diinginkan.
“Yang panjang untuk beroperasi pada jarak hingga satu kilometer, sedangkan yang pendek sampai 300 meter, seperti jangkauan AK 'otomatis',” tambah Onokoi.
Semua risiko dan biaya riset dan pengembangan ditanggung sepenuhnya oleh Kalashnikov Concern karena senjata itu tidak dipesan oleh militer Rusia.
Menurut seorang karyawan Kalashnikov, prosedur pengujian dan keputusan petinggi Rusia akan diumumkan tahun depan. Oleh karena itu, Kalashnikov berharap dapat mengumumkan nasib gagasannya pada perhelatan Army 2021.