Kepolisian Rusia kini dipersenjatai senapan runduk berperedam terbaru yang sangat kuat. Senapan ini mampu menyasar target jarak pendek hingga 600 meter.
Dinamai VKS, senjata tersebut dikembangkan berdasarkan sistem bullpup AS (konfigurasi senjata api yang mekanisme dan magazennya terletak di belakang pelatuk) untuk mengurangi dimensi senapan dan memungkinkan si penembak mengoperasikan senjata dengan nyaman di ruang perkotaan yang sempit.
“Ini semua soal ergonomi. Polisi menginginkan senapan ringkas untuk melenyapkan teroris yang mengenakan alat pelindung paling canggih. Pada saat yang sama, polisi juga tak mau menghilangkan posisi penembak jitu! Jadi, kami memilih amunisi subsonik yang paling kuat, mendesain senapan pendek, dan mengembangkan peredam khusus yang memadamkan cahaya kilat saat penembakan,” kata Ilya Sidorov, insinyur Biro Desain A.G. Shipunov, kepada Russia Beyond.
Sebenarnya, ukuran peredam senapan sama dengan senjata itu sendiri. Secara keseluruhan, panjang senapan dan pelengkapnya mencapai sekitar 112 cm. Sementara, beratnya sebanding dengan senapan lain di kelasnya: 6,5 kg dengan magazen kosong, yang dirancang untuk lima selongsong peluru kaliber 12,7x55 mm.
Unggul dan Kompetitif
Ketika ditanya tentang keunggulan VKS dibandingkan model lain, para perancang menjawab bahwa senjata mereka mampu menembak dengan sunyi, sedangkan para pesaingnya tidak.
“Kaliber lain, misalnya .308 Win NATO, adalah senjata supersonik. Ini berarti si penembak tidak dapat melakukan tembakan secara diam-diam, dan cahaya kilat dari senapan akan mengungkap posisi mereka dan membahayakan seluruh operasi,” jelas Sidorov.
Selain itu, ia menambahkan bahwa peluru mereka sangat berat. Jadi, sekalipun rompi antipeluru musuh secara ajaib mampu menahan tembakan, orang itu akan tetap mati akibat tekanan yang luar biasa.”
“Amunisi kami memiliki inti tungsten. Amunis ini lebih kuat daripada amunisi dengan inti baja, apalagi peluru berburu yang penuh timbal,” katanya.
Senjata itu dapat menghancurkan musuh yang bahkan bersembunyi di balik dinding bata.
“Musuh bisa bersembunyi di balik tembok dua lapis bata, tetapi senjata kami tetap akan menghancurkannya dan melenyapkan target,” kata sang perancang.
Meski begitu, senapan ini memiliki sedikit kekurangan dari sisi keakurasiannya. Saat menembak pada jarak 100 meter, peluru menyebar hingga 3,5 cm. Ini mungkin kelihatan kurang signifikan. Namun di tengah pertempuran, detik-detik yang dihabiskan oleh penembak jitu untuk mengarahkan kembali senjata ke sasaran ketika menembak pada jarak 600 m dapat merugikan nyawa para sandera atau rekan mereka. Oleh karena itu, senapan ini dirancang untuk melepaskan satu tembakan yang sangat akurat.
Menurut para perancang, senjata itu telah dikirim “ke semua badan keamanan yang memerangi teroris di seluruh Rusia.” Namun, mereka menolak mengatakan apakah senapan itu telah diuji coba secara langsung di Suriah.
Pada awal bulan ini, Lobaev Arms meluncurkan senapan runduk Stalingrad TSVL-8 berlaras pendek selama pameran senjata di Moskow, Rusia. Senjata ini dirancang untuk operasi khusus melawan militan di Suriah.