Pada awal bulan ini, Lobaev Arms meluncurkan senapan runduk Stalingrad TSVL-8 berlaras pendek selama pameran senjata di Moskow, Rusia. Senjata ini dirancang untuk operasi khusus melawan militan di Suriah.
Pasukan khusus pertama kali menjajal senjata itu setahun sebelumnya selama uji coba tertutup di pinggiran kota Moskow. Senjata itu diharapkan kelak menggantikan senapan-senapan runduk yang kini digunakan pasukan khusus (beberapa di antaranya buatan asing).
“Kami berupaya membuat senjata untuk amunisi Lapua Magnum 0,338 mm untuk menyerang target pada jarak 1,5 km. Senapan yang baru harus lebih ringan dan lebih pendek daripada model yang ada sekarang karena senapan besar tidak cocok untuk operasi pendaratan dan di ruang sempit,” kata Kepala Insinyur Lobaev Arms Yuri Sinichkin kepada Russia Beyond.
Para perancang memutuskan untuk memendekkan laras menjadi 500 mm dan mengurangi jarak antara ulir senapan di dalam laras untuk “memutar” peluru 300 gram hingga kecepatan 1 km/s. Hasilnya, senapan berbobot kurang dari 5 kg dan mampu mengenai musuh pada jarak hampir 2 km.
“Jangkauannya tergantung pada kemampuan si penembak. Misalnya, di Chechnya, para prajurit bisa menjatuhkan target pada jarak 1,74 km dengan TSVL-8. Itu cukup bagus karena jangkauan tembak yang tertera adalah 1,5 km,” tambah sang kepala insinyur.
Namun, para perancang tak melihat TSVL-8 sebagai pengganti potensial bagi senapan runduk infanteri SVD yang sudah usang, yang rencananya segera ditarik oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
“Tak perlu berkubang di lumpur atau melakukan pertempuran terbuka di medan perang, karena keduanya merupakan bagian dari tugas infanteri. Senjata ini dirancang untuk pasukan khusus yang perlu melenyapkan musuh di tempat persembunyiannya dalam hitungan detik,” kata Sinichkin.
Meski Lobaev Arms berencana memasok senapan mereka ke pasar luar negeri, perusahaan itu tak secara spesifik menyebutkan negara mana yang dimaksud.
“Kami dapat mengirimkannya ke pelanggan mana pun di mana saja, termasuk negara-negara Asia atau NATO. Mereka hanya perlu mengurus perizinan ekspor dari Rusia,” kata juru bicara perusahaan.
Menurut para insinyur Lobaev Arms, dibandingkan dengan senapan runduk Eropa lainnya, seperti Steyr Mannlicher, senjata mereka lebih ringan. Di sisi lain, tolak balik atau rekoil TSVL-8 jauh lebih kecil daripada pesaing-pesaingnya. Apalagi, senapan ini dapat menembakkan tiga peluru 14,5 mm pada jarak 100 m.
“Sebagai perbandingan, pada jarak itu, Steyr Mannlicher menembakkan tiga peluru 35 mm. Sederhananya, aimcone (senapan Austria itu) lebih besar sehingga kemungkinan melesetnya lebih tinggi,” jelas sang insinyur.
Rusia juga tengah mengembangkan sebuah senapan infanteri yang mampu mengenai musuh pada jarak hingga satu kilometer. Bacalah selengkapnya!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda