AK-47: Lebih dari Sekadar Simbol Revolusi

Tujuh puluh tahun yang lalu, Rusia menciptakan AK-47 — senapan serbu paling populer di dunia. Sejumlah selebritas, politisi, dan olahragawan bahkan pernah berpose dengan senapan AK.

Madonna berpose dengan AK-47 selama konsernya pada 2012 di Israel. Di hadapan para penontonnya, dia mengatakan, “Jika Timur Tengah berdamai, mungkin seluruh dunia akan damai.”

AK-47 tak hanya menjadi simbol revolusi, tetapi juga bagian tak terpisahkan dalam budaya pop dan film. Banyak bintang top dunia, seperti Madonna, suka membawa senjata ini sebagai properti dan berpose selama pertunjukan mereka.

Pemeran James Bond, Pierce Brosnan, berpose dengan senapan AK dalam film ‘GoldenEye’ (1995).

Pada awal 1940-an, muncul senjata ringan jenis baru yang disebut senapan serbu. Pasukan Nazi adalah yang pertama menggunakan senjata ini. Senapan itu secara efektif merevolusi dunia produksi senjata api. Uni Soviet pun tak ketinggalan mengadopsi senjata baru yang efektif semacam itu.

Presiden Kuba Fidel Castro mengangkat senapan AK sebagai simbol revolusi selama peringatan revolusi tahunan pada 2001.

Dalam beberapa tahun, negara ini memproduksi senapan serbu AK-47 pertamanya, dengan selongsong peluru yang lebih lemah daripada senapan standar, tetapi jauh lebih kuat daripada pistol. Keunikan tersebut membuat keunggulan senapan berkombinasi dengan laju tembakan senapan mesin ringan.

Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko menguji senapan AK di sebuah pabrik di Minsk pada 2001.

Jadi, AK-47 yang baru memungkinkan si penembak untuk menembak dan mengenai sasaran pada jarak 100 – 200 meter dengan peluru 7,62 x 39 mm yang kuat, yang bahkan mampu menembus dinding bata.

Presiden Venezuela Hugo Chavez menjajal AK-103 saat pameran militer di Caracas pada 2006.

Namun demikian, senjata baru Soviet ini masih harus menjalani sejumlah modifikasi supaya menjadi salah satu senjata paling banyak digunakan di dunia. Masalah utama, atau lebih tepatnya, kekurangan terbesar senjata itu pada tahap awal produksi adalah keakurasian tembakannya.

Aktor kawakan Steven Seagal mencoba senapan AK selama pameran militer di Rusia pada 2006.

Namun, berkat bantuan insinyur-insinyur Jerman dari perusahaan Schmeisser yang dipenjara pada akhir perang, Moskow berhasil mengatasi masalah keakurasian AK-47 dan menghasilkan salah satu platform senjata paling andal yang pernah dibuat. Selain bisa digunakan dalam kondisi cuaca apa pun, senapan itu tetap berfungsi dengan baik meski penuh pasir, kotoran, dan bahkan terendam air.

Bintang bola basket Andrei Kirilenko memegang AK dalam pemotretan untuk klub basket barunya.

Keandalan ini — di samping kemudahan produksinya — merupakan rahasia kesuksesan AK yang mendunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menguji AK-74 selama pameran militer di Rusia.

Saat ini, ada sekitar seratus juta senapan AK yang diproduksi secara resmi di seluruh dunia. Angka itu baru yang terdaftar secara resmi, belum termasuk sejumlah salinan rekayasa balik (proses penemuan prinsip-prinsip teknologi dari suatu perangkat, objek, atau sistem melalui analisis strukturnya, fungsinya, dan cara kerjanya). Senjata semacam itu sering kali dapat ditemukan di tangan para gerilyawan dan pejuang kemerdekaan di negara-negara berkembang.

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK yang legendaris.

Selain itu, AK lebih murah daripada pesaing utamanya. Sebagai contoh, AK-47 dibanderol sekitar $300 – $500 di pasaran. Sementara AR-15 buatan Amerika dihargai tak kurang dari $1.000.

Bulan ini, versi termutakhir senapan serbu AK yang baru, yang mempertahankan beberapa fitur AK-12, resmi dibanderol sekitar $1.100.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki