Versi termutakhir senapan serbu AK yang baru, yang mempertahankan beberapa fitur AK-12, dibanderol sekitar $1.100 (sekitar 15,5 juta rupiah).
Fitur-fitur baru AK TR-3 meningkatkan ergonomi senapan dan akurasi tembakan, tetapi tetap menjaga keandalan sistem yang asli.
Jadi, mari kita mulai dari bagian belakang senjata.
AK TR-3 memiliki popor (stock) baru yang bisa ditarik dan dilipat untuk menyesuaikan ukuran dan proporsi tubuh si pengguna. Anda dapat menyesuaikan senjata tersebut untuk digunakan dalam keadaan apa pun bahkan saat mengenakan pelindung tubuh, merangkak di lumpur atau rumput, melintasi hutan, atau menjajal di lapangan tembak.
Senapan ini juga memiliki pegangan baru dengan semua instrumen yang diperlukan untuk mempreteli senjata sepenuhnya.
Magazen AK yang baru memiliki jendela transparan yang memperlihatkan jumlah amunisi yang tersisa. Magazen versi sipil hanya dibuat untuk memuat sepuluh peluru (versi militer bisa memuat hingga 30 butir peluru).
Namun, senapan itu masih kompatibel dengan magazen AK-74, RPK-74, dan bahkan magazen drum (magazen berbentuk silinder mirip bentuk drum) 96 peluru senapan mesin RPK-16 terbaru. Anda memang hanya bisa mencoba magazen 96 peluru di salah satu lapangan tembak Kalashnikov, tetapi Anda tetap bisa memasangnya pada AK TR-3.
Anda juga bisa melihat rel Picatinny di bagian atas dan bawah senapan. Fitur ini memungkinkan Anda untuk memasang bermacam-macam alat bidik, penanda inframerah, alat optik atau senter, dll.
Di ujung senapan, kami melihat rem laras (muzzle break) bergaya militer yang dapat digunakan untuk menghancurkan jendela atau memotong kawat berduri. Tak diketahui persis apa fungsi fitur ini bagi pengguna biasa, tetapi fitur itu tersedia.
Sistem tembakan AK TR-3 tetap mempertahankan gaya klasik senapan tersebut — piston gas dengan rotating bolt.
Perbedaan terbesar antara versi militer dan sipil terletak pada mode tembakan. Sementara versi militer memiliki empat mode tembakan: aman, semiotomatis, dua tembakan memberondong (burst), dan sepenuhnya otomatis, versi sipil hanya memiliki dua mode saja: aman dan semiotomatis. Perbedaan mode tembakan ini dibuat sesuai undang-undang senjata Rusia.
Perbedaan besar kedua berhubungan dengan sistem penembakan senjata. Anda tidak akan bisa menggunakan senapan AK TR-3 dan menembak target dengan popor yang disesuaikan ke samping. Model semacam ini hanya tersedia pada versi militer. Ini juga merupakan tindakan pencegahan yang dilindungi undang-undang.
Perbedaan ketiga adalah kaliber senjata. AK-12 militer memiliki dua opsi kaliber: 5,45 x 39 mm dan 7,62 x 39 mm. Versi sipil hanya dapat menggunakan kaliber 7,62 x 39 mm.
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, AK TR-3 akan dibanderol sekitar 15,5 juta rupiah dan dijual mulai Agustus mendatang di seluruh Rusia.
Untuk mendapatkan senapan ini, Anda harus memenuhi dua syarat. Pertama, Anda harus memiliki lisensi senjata. Kedua, Anda harus seorang warga negara dari negara yang tidak menjatuhkan sanksi ekspor senjata terhadap Rusia.
Misalnya, warga negara AS tidak bisa membeli dan membawa AK TR-3 asli Rusia ke negaranya (kami menekankan kata ASLI dan RUSIA karena ‘replikanya’ pasti akan muncul di pasar senjata asing). Namun, warga dari Eropa Timur (kecuali Ukraina) atau Asia Tenggara, termasuk Indonesia, bisa membeli senjata ini.
Pada akhir 1940-an, Mikhail Kalashnikov menciptakan senapan AK-47. Namun, senapan legendaris itu juga menjadi simbol revolusi dan senjata abadi gerilyawan dan penentang rezim otoriter di seluruh negara berkembang.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda