Rusia Ciptakan Meriam Artileri Baru untuk Darat, Laut, dan Udara

Tekno&Sains
IGOR ROZIN
Senjata baru ini tak hanya bisa dipasang pada kendaraan lapis baja, tetapi juga pada kapal, dan bahkan pesawat terbang.

Pada pameran Army 2019 di luar kota Moskow akhir bulan lalu, perusahaan pengembang mesin Rusia Uralvagonzavod meluncurkan meriam artileri AU-220M 57 mm, sebuah senjata serbaguna jenis baru untuk “darat, laut, dan udara.”

“Hingga kini, Perusahaan Gabungan Lembaga Riset Ilmiah Pusat Burevestnik telah menyusun landasan ilmiah dan teknis untuk menciptakandemi kepentingan pasukan darat, laut, dan kedirgantaraan Rusia — sebuah sistem persenjataan interspesifik 57 mm berdasarkan modul tempur terpadu untuk dipasangkan pada sasis kendaraan tempur multiguna, serta pada pesawat terbang dan kapal,” kata Georgy Zakamennykh, Direktur Umum Burevestnik (bagian dari Uralvagonzavod), pengembang senjata tersebut.

Sistem ini bisa dibilang merupakan pewaris intelektual senjata antipesawat gerak otomatis (self-propelled) ZSU 57-2 keluaran 1950-an, yang mampu menembakkan hingga 80 peluru artileri per menit.

Kini, versi baru senjata tersebut bisa melontarkan 120 peluru per menit. Jangkauan tembakannya pun ditingkatkan hingga 9 km untuk target udara dan 14,5 km untuk target darat. Selain itu, kapasitas amunisinya telah meningkat menjadi 148 hulu ledak (arsenal instalasi semacam itu hanya dapat digunakan dalam satu menit, setelah itu mesin perlu diganti di medan perang).

Selain itu, modul tempur itu tersedia dalam dua versi: model berat (berbobot 5.000 kg) untuk platform kendaraan berat beroda rantai dan kapal, serta model ringan untuk kendaraan tempur infanteri BMP-3 atau kendaraan tempur pengintai BRM-3K Lynx.

Pada saat yang sama, di mana pun sistem itu dipasangkan, ia bahkan bisa menghancurkan fasilitas yang terlindungi dengan baik atau pasukan musuh yang bersarang di dalam benteng.

Persenjataan sistem ini bervariasi dari proyektil serpih tradisional dan penembus lapis baja hingga proyektil terbaru yang diledakkan dari jarak jauh dan artileri berpandu.

Penginstalasian dapat dilakukan kapan saja dan dalam cuaca apa pun. Apalagi, senjata artileri ini sama sekali tak terganggu oleh sistem pembalas serangan optik dan elektronik — senjata itu menerima target yang dituju dari pos komando pusat, dan secara mandiri “memilih” amunisi yang paling efektif untuk menghancurkan sasaran.

Pada 1936, pembangunan pabrik raksasa baru di taiga Ural selesai dalam waktu lima tahun. Selama bertahun-tahun, pabrik itu menjadi jantung industri tank Uni Soviet.