Membandingkan keluhan pasien dengan istilah medis tertentu biasanya merupakan tugas dokter, tetapi peneliti Rusia memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka menggunakan jaringan saraf berulang atau recurrent neural network (RNN) dan representasi kata vektor semantik untuk menjembatani kesenjangan antara terminologi medis yang digunakan para ahli perawatan kesehatan dan cara orang awam menggambarkan keluhan mereka.
Universitas Federal Kazan, Institut Fisika dan Teknologi Moskow (MIPT), serta beberapa universitas Rusia lainnya berpartisipasi dalam proyek ini, dan menuangkan hasil penelitian mereka ke dalam karya ilmiah. Untuk meningkatkan akurasi, kumpulan istilah medis diunggah ke perangkat lunak dan kosakata khusus pun dibuat. Perangkat lunak menggunakan data ini untuk menetapkan sebuah vektor untuk setiap kata.
Menurut Valentin Malykh, seorang ahli peneliti utama di Laboratorium Jaringan Saraf dan Pembelajaran Struktural Mendalam MIPT, sistem ini mampu menghafal teks. “Kami mengunggah sejumlah teks dan kemudian membandingkannya dengan Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD),” kata Malykh.
“Berdebar tak karuan,” misalnya, akan digolongkan sebagai nonsimtomatik karena tak ada yang semacam itu di ICD.
Andrey Filchenkov, seorang peneliti di Departemen Teknologi Komputer Universitas ITMO, percaya bahwa komunikasi adalah salah satu masalah yang paling penting dalam kedokteran dan perawatan kesehatan.
“Secara algoritme, tugas ini lebih seperti menerjemahkan bahasa-bahasa yang berbeda sekalipun sangat mirip,” katanya. Menurutnya, jaringan saraf berulang dapat menemukan hubungan antarelemen sambil mempertimbangkan konteksnya.
Para ilmuwan percaya, analisis teks terhadap keluhan kesehatan di jejaring sosial dapat membantu kita memahami bagaimana obat memengaruhi tubuh. Tak hanya itu, teknologi ini juga dapat mengungkap lebih dalam reaksi obat-obatan ketika dikombinasikan dengan diet dan gaya hidup.
Sekelompok ilmuwan Rusia berhasil menemukan sebuah metode untuk menumbuhkan retina dari sel-sel yang diprogram ulang. Bacalah selengkapnya!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda