Sepanjang 2017, Rusia Sepakati Pengiriman 100 Ribu Unit Senapan Kalashnikov

Seorang tentara Rusia menguji coba senapan Kalashnikov AK-12

Seorang tentara Rusia menguji coba senapan Kalashnikov AK-12

Sergey Bobylev/TASS
Sepanjang tahun ini, Rusia telah menandatangani tujuh kontrak untuk mengekspor lebih dari 100 ribu unit senapan Kalashnikov melalui perusahaan pengekspor senjata milik negara Rosoboronexport.

CEO Rosoboronexport Aleksandr Mikheyev mengatakan, ada minat yang tinggi terhadap senapan-senapan Kalashnikov di Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin. “Sedang ada negosiasi dengan beberapa pelanggan lagi,” ujarnya. 

Ia menambahkan, dari seluruh senjata ringan yang dibuat oleh produsen senjata Rusia, senapan serbu Kalashnikov adalah yang paling diminati oleh pelanggan asing. 

“Sejak berdiri, Rosobonexport telah mengekspor lebih dari satu juta model senapan ini. Di beberapa negara, Kalashnikov juga diproduksi di bawah izin Rusia. Tahun ini saja sudah ada 15 ribu senapan Kalashnikov yang diproduksi dengan izin Rusia; sejak 2001, sudah ada ratusan ribu,” ia menjelaskan, seperti yang diberitakan TASS, Selasa (19/9). 

Rosoboronexport saat ini sedang gencar mempromosikan senapan-senapan Kalashnikov di pasar global, seperti AK-74M dan beberapa model dari “100th series” seperti AK-101, AK-102, AK-103, AK-104 and AK-105. 

Mikheyev menambahkan, beberapa modifikasi AK akan diluncurkan di pasar dunia dalam waktu dekat, dan calon pembeli telah menunjukkan minatnya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki