Tahun Lalu, Rusia Ekspor Senjata dan Perlengkapan Militer ke 52 Negara

Senapan Kalashnikov merupakan salah satu senjata buatan Rusia yang paling laris di dunia.

Senapan Kalashnikov merupakan salah satu senjata buatan Rusia yang paling laris di dunia.

Kalashnikov.com
Direktur Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknik-Militer Rusia (FSMTC) Dmitry Shugaev menjelaskan bahwa tahun lalu, Rusia mengirim senjata dan perlengkapan militer ke 52 negara di dunia serta menandatangani 18 perjanjian internasional. Saat ini, jumlah mitra kerja sama teknis militer Rusia mencapai 100 negara.

Tahun lalu, Rusia mengirim senjata dan perlengkapan militer ke 52 negara di dunia serta menandatangani 18 perjanjian internasional di bidang kerja sama teknis militer, ujar Direktur Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknik-Militer Rusia (FSMTC) Dmitry Shugaev.

“Pada 2016, Rusia menandatangani 18 perjanjian internasional di bidang teknis militer serta mengirim produk militer Rusia ke 52 negara,” ujarnya pada hari Selasa (11/4), seperti yang dikutip Sputnik.

Ia menambahkan bahwa jumlah mitra kerja sama teknis militer Rusia mencapai 100 negara. “Meskipun situasi internasional yang sedang sulit, Rusia mampu mencapai peringkat kedua untuk penyuplai senjata terbesar di dunia.”

Institut Penelitian untuk Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) sebelumnya melaporkan bahwa AS berada di peringkat pertama sebagai negara pengekspor senjata terbesar dari tahun 2012 hingga 2016.

Shugaev selanjutnya membeberkan bahwa Rusia menandatangani kontrak ekspor senjata senilai lebih dari 9 miliar dolar AS tahun lalu.

Menurutnya, Asia menduduki peringkat pertama untuk benua yang paling banyak mengimpor senjata Rusia, dengan 53 persen dari total jumlah per tahun, diikuti oleh Afrika dengan 42 persen, Amerika Selatan dan Utara dengan 3 persen, dan Eropa dengan 2 persen.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki