Fenomena itu diceritakan seorang penulis Rusia abad ke-19, Pavel Melnikov alias Andrey Pechersky, dalam novelnya yang berjudul ‘On the Hills’. Dalam novel tersebut, ia menulis tentang kehidupan sehari-hari warga di permukiman dekat Sungai Volga di Kegubernuran Nizhny Novgorod dan aktivitas perdagangan yang sudah ada di Distrik Sergach sejak abad ke-16.
Diceritakan, sedikitnya ada 30 desa di distrik itu yang warganya mencari nafkah dengan melatih beruang. Mereka mengajarkan beruang-beruang yang masih kecil berbagai trik dan membawanya berkeliling ke berbagai pertunjukan — sehingga beruang-beruang ini terbiasa dengan keberadaan manusia.
Konon, beruang-beruang terlatih tersebut tampil menghibur para tamu di pesta pernikahan Ivan yang Mengerikan dengan istri ketiganya, Marfa Sobakina.
Bahkan, para narapidana Prancis yang ditahan di Sergach selama invasi Napoleon pada 1812 juga melihat beruang-beruang ini beraksi dengan mata kepala mereka sendiri. Awalnya, mereka tidak percaya bahwa ada beruang terlatih semacam itu.
Namun, ketidakpercayaan mereka kemudian lenyap, berawal dari kabar bahwa Napoleon akan segera mengirimkan pasukan baru — dan seperti yang diklaim Prancis — Rusia tak akan mampu mengalahkan mereka. Mendengar hal ini, polisi Distrik Sergach mengatakan: “Jika diperlukan, kami bisa mengirimkan pasukan beruang”. Para tahanan Prancis itu kemudian diundang ke sebuah parade yang menampilkan ‘pasukan khusus’.
“Para pawang beruang hanya berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di musim panas. Di musim dingin, mereka semua berada di rumah. Kabar dikirim kepada mereka dari kepala polisi bahwa mereka harus membawa beruang-beruang mereka ke kota pada tanggal tertentu. Sekitar seribu hewan muncul dan mereka ditempatkan dalam barisan yang tertib dan disuruh menekan tongkat ke bahu mereka dan memperagakan bagaimana anak-anak kecil mencuri kacang polong,” tulis Melnikov dalam novelnya.
Dan kepala polisi berkata kepada para tahanan Prancis: “Beruang-beruang ini dilatih memegang senapan dan diajari merangkak di tanah seperti pemburu,”.
Melihat fenomena tersebut, para tahanan Prancis ini terheran-heran. Mereka lalu menulis surat ke tempat asal masing-masing — menceritakan bahwa mereka telah melihat satu pasukan beruang dengan mata kepala mereka sendiri.
“Sepertinya, sejak saat itu, orang Prancis mulai menyebut kami, orang Rusia, sebagai beruang”.
Beruang terlatih benar-benar menjadi primadona di berbagai pertunjukan dan perayaan. Mereka tak cuma bisa berjalan seperti manusia dengan kaki bagian belakangnya — tapi juga bermain peran dan memperagakan berbagai ‘adegan’.
Dalam anotologi berjudul ‘Gambar Rakyat Rusia’ yang ditulis sejarawan dan arkeolog Dmitry Rovinsky, diceritakan bagaimana beruang mampu memerankan pertunjukan ‘komedi’ layaknya manusia. Misalnya, salah satu adegan memperlihatkan seorang gadis sedang bersolek — dan di situ ada beruang yang menirunya.
“Beruang itu duduk di tanah, menggosok-gosok moncongnya dengan satu kaki, dan dengan kaki yang lain, ia menggerak-gerakkan tangannya di depan wajahnya, yang seolah menggambarkan seorang gadis sedang menatap dirinya sendiri di cermin,” tulis Rovinsky. Adegan semacam ini dapat diperankan oleh para beruang hingga 50 kali.
“Mereka dapat menggunakan tongkat untuk meregangkan punggung, pura-pura membidik dengan busur dan anak panah, mencuri kacang polong seperti yang dilakukan anak kecil, berjalan sambil tengkurap jika kering dan berlutut jika basah, dan setelah menyelinap pergi beruang-beruang ini tidur-tiduran di tanah seraya memperagakan seorang istri yang sedang memeluk suami tercintanya,”.
Lalu, beruang-beruang tersebut akan mengambil topi dan berkeliling di sekitar penonton — seolah meminta bayaran atas penampilan mereka.
Berkat kecerdasan dan keterampilan itu, beruang asal Sergach menjadi sangat populer. Bahkan, Yekaterina II memerintahkan ‘toptygin’ (secara harfiah diartikan sebagai pengembara — nama dalam Bahasa Rusia untuk beruang ini yang diambil dari gaya berjalannya) untuk digambar di lambang kota.
Para pawang beruang di Sergach pun dengan rasa hormat menamai hewan-hewan ini sebagai ‘Pengawal Mikhailo Potapych dari Sergach’.
Adapun pertunjukan ‘komedi’ beruang dilarang pada 1866. Namun, kisah-kisah tentang beruang berkeahlian super yang membuat penontonnya terkesima itu masih melekat sampai sekarang.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda