Sekarang ungkapan "Kami, Nikolay II" hanya digunakan secara ironis. Namun, para tsar memang menyebut diri mereka dengan kata "kami", bukan "aku", yang merupakan tradisi.
Penggunaan kata ganti ini disebut Pluralis majestatis (Latin untuk "keagungan jamak"). Awal mula tradisi tersebut berkaitan dengan agama: dalam Tanakh (nama Ibrani untuk Alkitab), nama Tuhan digunakan dalam bentuk jamak karena Tuhan ada sebagai tiga entitas tetapi satu wujud. Para penguasa berbicara tentang diri mereka sendiri dan berbicara satu sama lain dalam bentuk jamak: "Dan Absalom berkata kepada Ahitofel, 'Beri kami nasihat, apa yang harus kami lakukan?'" (Kitab Samuel 2:16).
Dalam kasus para penguasa bangsa, makna dari Pluralis majestatis menjelaskan bahwa mereka tidak hanya mewakili diri mereka sendiri, tetapi juga bangsa, orang-orang yang dipimpinnya.
Penguasa pertama Rusia, yang mulai menggunakan gelar resmi Pluralis majestatis, adalah Adipati Agung Vasily III dari Moskow, ayah dari Ivan yang Mengerikan. Gelarnya dimulai dengan, "Dengan berkah Tuhan, kami, penguasa agung Vasily..."
Putranya Ivan yang Mengerikan menyelingi "kami" dengan "aku" dalam korespondensi pribadinya (misalnya, dengan Pangeran Andrei Kurbsky), berbicara tentang dirinya dalam bentuk tunggal di bagian paling emosional dari suratnya, tanpa menyertakan gelar resminya Pluralis majestatis. Dimulai dengan Alexei Mikhailovich, Pluralis majestatis digunakan di semua gelar resmi hingga Nikolay II.
Ada mitos populer bahwa "kami" mulai digunakan untuk berdaulat di Rusia sejak saudara dari pihak ayah Ivan dan Pyotr Alexeyevich berada di singgasana bersama dari 1682 hingga 1689. Ivan dan Pyotr memang menandatangani dokumen resmi, di mana mereka disebutkan pada saat yang sama — misalnya, surat sementara kepada pejabat tinggi Fedor Golovin tertanggal 20 Januari 1685 ("Dari Tsar dan Adipati Agung Ivan Alexeevich, Pyotr Alexeevich dari semua Otokrat Rusia Besar dan Kecil serta Putih") Tetapi bentuk jamak seperti itu sudah ada dalam bahasa Rusia. Para penguasa menggunakannya sebelum dan sesudah Ivan dan Pyotr.
Selanjutnya, mengapa Tsar pertama Rusia disebut yang keempat? Simak selengkapnya!
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.